Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Massa aksi berunjuk rasa di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada pukul 16.57 WIB, Rabu (2/10/2019).
Akibatnya, arus lalu lintas (lalin) dari Jalan MH Thamrin menuju Medan Merdeka Barat ditutup.
Kendaraan roda dua dan empat disarankan ke arah stasiun Gambir terlebih dulu jika menuju arah Harmoni, Jakarta Pusat.
Sementara, pengamatan TribunJakarta.com di lokasi, satu di antara massa aksi memegang kertas bertuliskan 'tangkap pelaku karhutla sekarang.'
Ada juga tulisan 'kembalikan kedamaian tanah Papua.'
Kemudian, sejumlah aparat keamanan terpantau berjaga-jaga di lokasi.
Hingga berita ini dimuat, massa aksi masih unjuk rasa di dekat patung kuda arjuna wiwaha, kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Massa Buruh Bubarkan Diri dari Sekitar Gedung DPR RI
Massa buruh dari berbagai federasi serikat pekerja membubarkan diri dari sekitaran gedung DPR-MPR RI, pada sekira pukul 16.20 WIB, Rabu (2/10/2019).
Mereka membubarkan diri secara tertib dan menggunakan bus besar, mobil, dan motor.
Sementara, arus lalu lintas dari Jalan Gatot Subroto menuju Slipi, Jakarta Barat, tak dapat dilintasi kendaraan roda dua dan empat.
Sebab, sederet road barrier atau pembatas jalan berada di tengah Jalan Gatot Subroto, tepatnya dekat jembatan layang atau fly over Senayan.
Meski begitu, arus lalu lintas di ruas jalan tol setempat terpantau ramai lancar.
Kemudian, aparat keamanan masih berjaga-jaga di lokasi setempat.
Hingga berita ini dimuat, pada sekitaran Jalan Gatot Subroto menuju Slipi terpantau lengang.
Massa Buruh dari KSPI Pastikan Tak Jadi Menuju ke Istana Negara
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, menyebut massa buruh dari KSPI dan lainnya tak jadi menuju ke Istana Negara.
Said, sapaannya, mengatakan hal itu dilakukan demi menjaga situasi demo agar kondusif.
"Hari ini tidak jadi ke istana, karena kami menjaga kondusivitas biar suasana tenang damai," kata Said Iqbal, di sekitaran gedung DPR-MPR RI, kepada Wartawan, Rabu (2/10/2019).
Said melanjutkan, tidak akan ada aksi lanjutan semisal tiga tuntutan massa buruh dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
"Tidak akan ada aksi lanjutan untuk hari ini. Kami akan menunggu sampai hari pelantikan Presiden. Kalau tuntutan kami tidak dikabulkan, maka ada aksi lanjutnan," ujarnya.
Terdapat tiga poin tuntutan dari massa buruh, yakni:
- Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan
- Tolak Revisi UU Nomor 13 tahun 2003
- Tolak upah murah atau cabut PP 78 tentang pengupahan
Said meyakini, tiga tuntutan di atas akan dikabulkan oleh pemerintah Indonesia.
"Saya percaya akan ada upaya-upaya dari pemerintah secara sungguh-sungguh. Joko Widodo juga seorang pendengar yang baik," ucapnya.
Massa Buruh Tak Menuju Istana Negara, Tetap di Gedung DPR-MPR RI
Massa buruh yang berada di sekitaran gedung DPR-MPR RI sejak pukul 11.00 WIB, kini masih berada di lokasi setempat, Rabu (2/10/2019).
Pengamatan TribunJakarta.com, beberapa massa buruh mulai menuju area Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Satu di antara massa aksi, Wahyu, menyebut ingin pulang ke rumah.
"Saya dan teman-teman ingin pulang ke rumah. Tadi dapat kabar, kami tak jadi aksi di depan Istana Negara," ucapnya.
Massa buruh ini terdiri dari beberapa federasi. Satu di antaranya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Ketua Harian KSPI, Muhammad Rusdi, menyebut pihaknya sedang bernegosiasi dengan anggota DPR-MPR RI periode 2019-2024.
"Sejauh ini internal kami masih negosiasi dengan pihak DPR-MPR RI," kata Rusdi, sapaannya.
Negosiasi tersebut, lanjutnya, sedang membicarakan bahwa perwakilan massa buruh ingin beretemu dengan Ketua DPR RI periode 2019-2024, Puan Maharani.
"Hari ini, kami memanfaatkan momentum pelantikan pimpinan DPR RI dan ingin bertemu langsung dengan Puan Maharani," ucapnya.
Sayangnya, hingga sekarang pihak massa buruh belum mendapatkan kepastian ihwal pertemuannya dengan Puan Maharani.
"Kami terus berusaha, jika tidak bertemu Puan Maharani, aksi kami sia-sia," ujarnya.
Kata Rusdi, terdapat tiga poin tuntutan dari massa buruh, yakni:
- Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan
- Tolak Revisi UU Nomor 13 tahun 2003
- Tolak upah murah atau cabut PP 78 tentang pengupahan
Sementara, hingga berita ini dimuat massa buruh masih berada di sekitaran gedung DPR-MPR RI.
Ratusan Buruh dari Berbagai Aliansi Tangerang Konvoi Bertolak ke Gedung DPR RI untuk Demo
Ratusan buruh dari berbagai aliansi kawasan Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan bertolak ke Ibukota DKI Jakarta.
Ratusan buruh tersebut menggunakan motor secara beriringan menuju Jakarta sejak pagi tadi lengkap dengan atribut aliasninua masing-masing.
Mereka berkumpul di Jalan Daan Mogot Tangerang, untuk kemudian terus melalui jalur Daan Mogot Jakarta Barat, Cengkareng, Grogol, hingga menuju Gedung DPR RI.
"Sejak pagi tadi kami berangkat. Kami tergabung dari berbagai aliansi buruh, sekitar tiga organisasi," kata Jamali, kordinator aksi saat dihubungi, Rabu (2/10/2019).
• Sembilan Polisi Korban Kericuhan di DPR Masih Dirawat di RS Polri Kramat Jati
• Disebut Punya Perasaan ke Atta Halilintar, Bebby Fey Senyum Tunjuk Melaney Ricardo: Aku Jujur Nih Ya
• Kak Seto Kunjungi Pelajar yang Diamankan Polres Jakut: Mereka Korban Bujuk Rayu
• MASIH BERLANGSUNG Link Live Streaming Persipura Vs Tira Persikabo: Tuan Rumah Jebol Gawang Lawan
Ia menjelaskan, tiga aliansi tersebut adalah Serikat Pekerja Nasional (SPN), Aliansi Rakyat Tangerang Raya atau ALTAR dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
"Seluruh buruh dari Tangerang Raya ini adq sekirat 560 buruh yang berangkat bersamaan," sambung Jamali.
Ia menerangkan, akan bergabung dengan serikat buruh dari berbagai daerah di Jakarta nanti.
Pasalnya, mereka akan menyampaikan beberapa tuntutan yang sudah meresahkan buruh-buruh di Indonesia.
Seperti, menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan, menolak revisi Undang-undang nomor 13 Tahun 2003, dan menagih janji revisi Peraturan Pemerintah nomor 78 Tahun 2015. (*)