7 Fakta Siswa SMP Meninggal Usai Dihukum Karena Terlambat: 15 Menit Berdiri di Panas Hingga Pusing

Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Fanli disemayamkan di rumah duka di kompleks Perumahan Tamara, Kecamatan Mapanget Barat, Manado, Rabu (2/10/2019) pukul 13.22 Wita

TRIBUNJAKARTA.COM- Baru-baru ini warga Kota Tinutuan digegerkan dengan kematian seorang siswa SMP.

Hal itu gegera diketahui, siswa tersebut meninggal seusia menerima hukuman dari gurunya, Selasa (1/10/2019).

Siswa itu adalah Fanly Lahingide.

Fanly Lahingide adalah siswa SMP Kristen 46 Mapanget Barat.

Fanly Lahingide adalah Warga Perumahan Tamara, Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VIII, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut.

Ia meninggal dunia setelah dirinya diberi ganjaran lari memutari lapangan sekolah oleh oknum guru.

Diketahui sebelumnya, siswa SMP ini terlambat datang ke sekolah, Selasa (1/10/2019) pagi, selanjutnya diberi ganjaran oleh oknum guru untuk berlari memutari lapangan sekolah.

Siswa SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Fanly Lahingide (14) Warga Perumahan Tamara, Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VIII, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, meninggal dunia, Selasa (1/10/2019) tadi, setelah dirinya diberi ganjaran hukuman setrap berdiri dan lari memutari lapangan sekolah. (TribunManado/Jufry Mantak) ()

Berikut ini 7 fakta siswa SMP yang tewas setelah dihukum gurunya.

1. Datang Terlambat

Diketahui Fanly Lahingide terlambat datang ke sekolah.

Belum diketahui pasti apa alasan Fanly Lahingide terlambat datang ke sekolah.

Apakah ia terlambat karena telat bangun, atau karena alasana lain.

Namun, Fanly Lahingide pada Selasa pagi itu berbaris bersama dengan temen-teman lainnya.

Ya bukan cuman Fanly Lahingide yang terlambat pada Selasa kemarin, tapi ada juga teman-temannya.

Sebagai ganjaran, Fanly Lahingide pun mendapat hukuman dari gurunya CS (58).

Halaman
1234

Berita Terkini