Berikut rekam jejak politik Ruhut Sitompul yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Partai Golkar
Ruhut Sitompul merupakan alumni Fakultas Hukum Unpad 1979 yang kemudian memulai kariernya sebagai pengacara.
Anak kedua dari pasangan Humala Sitompul dan Surtani Panggabean ini pernah menjadi pengacara Akbar Tanjung, Ketua Umum Partai Golkar sebelum Jusuf Kalla.
Ruhut Sitompul juga pernah menjadi pembela sejumlah yayasan milik mantan Presiden, Soeharto, saat semua orang kala itu menghujat Orde Baru.
Karier politik pria yang dikenal dengan jargon 'Raja Minyak dari Tarutung' ini bermula saat bergabung dengan Partai Golkar pada 1983.
Namun, di partai berlambang beringin itu, karier politik Ruhut Sitompul tak begitu bersinar.
Hingga akhirnya, Ruhut memilih keluar dari Golkar dan bergabung dengan Demokrat pada 2004.
"Aku meninggalkan Golkar setelah memenangkan Golkar dari kekalahan di 2004," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/3/2015).
Ruhut sempat bersinggungan lagi dengan Golkar setelah terancam dikeluarkan dari Partai Demokrat pda 2016.
Golkar mengaku siap menampung kembali pria yang pernah bermain di sinetron Gerhana ini bila ingin pulang.
Ketua Koordinator DPP Partai Golkar, Nusron Wahid mengatakan, partainya terbuka untuk seluruh masyarakat yang hendak bergabung, khususnya yang memiliki ideologi sejalan dengan partai.
"Jangankan Ruhut, kamu masuk Golkar saja kami tampung," kata Nusron, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Sementara itu, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, ada mekanisme yang harus dilalui jika Ruhut ingin bergabung ke partainya.
Meski merupakan mantan politisi Golkar, Ruhut tetap harus mendaftar terlebih dahulu sesuai mekanisme yang berlaku.
"Daftar lagi dari awal," kata Nurdin.
2. Partai Demokrat