Mahfud MD Bahas 'Kafir' & Sistem Khilafah, Fadli Zon Beri Sindiran: Menkopolhukam Rasa Menteri Agama

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Muji Lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Polhukam Mahfud MD membahas soal kafir dan sistem khilafah.

TRIBUNJAKARTA.COM - Menko Polhukam Mahfud MD membahas soal kafir dan sistem khilafah.

Hal tersebut dipaparkan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), pada Selasa (29/10/2019).

Mendengar penjabaran Mahfud MD tentang dua hal itu, anggota DPR RI Fadli Zon memberikan sindiran pedas.

TONTON JUGA

Mulanya Mahfud MD memberikan klarifikasi soal tudingan yang menyebut dirinya melarang penceramah untuk mengatakan kata 'kafir'.

Mahfud MD menjelaskan ia tak melarang penggunan kata 'kafir', namun ia menganjurkan sebaiknya penceramah tidak mudah 'mengkafirkan' seseorang.

"Jangan mengkafirkan orang yang berbeda," ucap Mahfud MD dikutip TribunJakarta.com dari YouTube ILC, pada Rabu (30/10/2019).

"Jangan menuduh orang lain kafir dan jangan memusuhi orang yang menurut agama kita kafir," tambahya.

Tak cuma soal 'kafir', Mahfud MD juga membahas sistem khilafah.

Menurutnya dalam Islam, tak mengajarkan sebuah sistem negara tertentu.

Lantang Akui Tak Akan Pernah Bisa Memuji Jokowi, Haikal Hassan Beberkan Alasan: Mau Puji yang Mana?

TONTON JUGA

"Tidak ada sistem pemerintah di dalam islam itu, sistemnya bebas berdarasarkan pilihan sendiri," jelas Mahfud MD.

Mahfud MD menegaskan sistem negara Indonesia sudah sesuai dengan ajaran Islam.

"Sistem negara kita sudah sesuai dengan islam," kata Mahfud MD.

"Sistem itu bebas, tidak ada yang dicontohkan oleh Alquran tidak ada yang dicontohkan oleh Nabi," tambahnya.

SIMAK VIDEONYA:

Betrand Peto Nangis Memohonnya Hadir di Acara Sekolah, Ruben Onsu Lakukan Ini: Demi Putra Tercinta

Fadli Zon kemudian menanggapi penjelasan panjang Mahfud MD soal kafir dan sistem khilafah.

Ia menyindir Mahfud MD sebagai Menkopolhukam rasa Menteri Agama.

"Tadi yang disampaikan Prof Mahfud MD sebagai Menkopulhukam," ucap Fadli Zon.

"Menkopplhukam rasa menteri agama tapi ya," imbuhnya sambil tertawa.

Terciduk Simpan Foto Bareng Gus Dur, Ayu Ting Ting Beberkan Ini hingga Buat Pembawa Acara Kagum

Fadli Zon mengatakan sebaiknya Kabinet Indonesia Maju tak terlalu terjebak dengan isu radikalisme.

"Saran saya jangan terjebak dengan isu radikalisme, karena itu akan membuat kabinet ini jadi Indonesia mundur," ujar Fadli Zon.

Ia menyarankan jajaran menteri seharusnya fokus pada masalah perekonomian di Indonesia.

SIMAK VIDEONYA:

Citra Kirana & Rezky Aditya Pakai Baju Putih Sambil Pamer Kebersamaan, Nia Ramadhani: Ya Allah

 Amien Rais Beri Waktu 6 Bulan Kabinet Jokowi dan Akan Buat Perhitungan, Mahfud MD: Saya Mau Ketemu 

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku masih menahan diri untuk melontarkan kritik terhadap kabinet Presiden Joko Widodo ( Jokowi) jilid II atau Kabinet Indonesia Maju.

"Jadi sementara ini saya masih menahan diri karena saya harus fair, harus sportif. Berikan dulu waktu untuk konsolidasi dan lain-lain. Kalau ternyata sudah enam bulan 'jebulnya' tidak bisa apa-apa, nanti kita buat perhitungan," kata Amien setelah menjadi pembicara dalam kajian dengan tema "Islam dan Komunis (bahaya laten komunis)" di Masjid Jami' Karangkajen, Yogyakarta, Minggu (27/10/2019) malam.

Menurut Amien, Kabinet Indonesia Maju tidak perlu buru-buru dikritik.

Kabinet yang baru dibentuk Presiden Joko Widodo itu perlu diberi waktu untuk merealisasikan cita-cita yang dijanjikan enam bulan hingga satu tahun ke depan.

"Jangan belum apa-apa ini (dianggap) kabinet yang tidak profesional, kabinet karut-marut, kabinet yang membuat banyak problem tidak nendang, dan lain-lain," kata dia.

Namun, apabila setelah batas waktu tersebut kabinet Jokowi-Ma'ruf tidak kunjung menunjukkan mutu sesuai cita-cita yang dijanjikan, mereka perlu dikritik.

"Kalau jelas tidak bermutu tidak sesuai cita-cita yang dijanjikan, mengapa tidak lantas kita mengambil peran yang lebih nyata lagi supaya dijewer kalau sampai tidak 'deliver'. Tidak 'deliver' artinya tidak melaksanakan janji-janjinya itu," kata Amien.

Sementara itu, terkait masuknya Prabowo Subianto dalam Kabinet Indonesia Maju, Amien mengaku tidak merestui juga tidak menentangnya.

"Kalau saya bapaknya Prabowo, saya merestui. Saya enggak merestui, tidak menolak, tidak melawan juga," kata Amien.

Adapun Prabowo kini menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.

Mahfud MD akan temui Amien Rais

Mahfud MD tiba di Istana (Tribunnews.com)

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku akan membuat perhitungan jika sampai enam bulan ke depan Kabinet Indonesia Maju tidak bisa berbuat apa-apa.

Bahkan jika tidak sesuai dengan yang dijanjikan, maka Menteri Kabinet Indonesia Maju perlu dijewer.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menanggapi santai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tersebut.
Mahfud MD justru mengatakan akan menemui mantan Ketua MPR Amien Rais.

"Saya mau ketemu Pak Amien Rais biar dijewer," ucap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di kantor Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) Jl Cik Ditiro No 1 Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Senin (28/10/2019).

Meski mengaku akan menemui Amien Rais, namun Mahfud MD tidak menyampaikan kapan pertemuan tersebut.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku masih menahan diri untuk melontarkan kritik terhadap kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) jilid II atau Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Amien, Kabinet Indonesia Maju tidak perlu buru-buru dikritik.

Hasil Final French Open 2019: Jonatan Christie Dikalahkan Chen Long, Belum Bisa Pecah Telur 

Ashanty Cerita Pernah Bertengkar hingga Niat Usir Aurel, Anang Hermansyah: Gua Bingung

Pulang dari Bar: Sopir Grand Livina Tabrak Apotek, 1 Satpam Tewas, Lainnya Luka Berat

Kabinet yang baru dibentuk Presiden Joko Widodo itu perlu diberi waktu untuk merealisasikan cita-cita yang dijanjikan enam bulan hingga satu tahun ke depan.

Namun ketika ternyata sudah enam bulan tidak bisa apa-apa, maka perlu dikritik dan membuat perhitungan.

Jika Kabinet Indonesia Maju tidak bermutu dan tidak sesuai dengan cita-cita yang dijanjikan, maka perlu peran lebih nyata dengan dijewer.

Pernyataan itu disampaikan Amien Rais setelah menjadi pembicara dalam kajian dengan tema "Islam dan Komunis (bahaya laten komunis)" di Masjid Jami' Karangkajen, Yogyakarta, Minggu (27/10/2019) malam. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Berita Terkini