Kisah Lessi, Diusir Menantu Kini Menjadi Pemulung di Sekitar Jakarta Timur Hingga Bekasi

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lessi, wanita 61 tahun yang memulung di sekitaran Bekasi dan Jakarta Timur, Senin (4/11/2019)

"Hari itu saya keluar rumah dan enggak tahu harus tinggal di mana sampai akhirnya kakak saya nampung saya. Sedih hati saya, itu terasa nyakitinnya sampai sekarang. Kata maaf ke saya juga enggak pernah keucap sampai sekarang dari mulut mereka," lanjutnya.

Selama satu minggu, ia menumpang di rumah saudaranya.

Hingga tetangga sekitar iba dan secara terang-terangan mengajaknya untuk tinggal bersama.

"Saya kan tinggal di Gang Makmur, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Orang-orang di situ pada tahu, akhirnya ngajak saya tinggal sambil bantu bersih-bersih," ucapnya.

"Ya Allah saya mikirnya jadi orang lain yang justru perduli, tapi anak malah tega begitu," imbuhnya.

Namun, saat ini, Lessi mengatakan sudah tinggal bersama anak ketiganya.

Namun karena menumpang ia harus membantu bersihkan rumah tersebut.

"Alhamdulillah ya sekarang ditampung anak ke-3. Kan dua-duanya kerja, jadi saya bantu beres-beres. Kalau saya capek abis mulung engga bersihin rumah, mukanya dia beda ke saya. Tapi ini anak yang paling mendingan dari yang lain," katanya.

Tak Ada Bantuan dari Pemerintah

Di usianya yang senja dan kondisi tubuh yang mulai sakit-sakitan, Lessi sebenarnya ingin sekali beristirahat di rumah.

Namun apa daya, jika ia tak bekerja ia tak bisa makan dan membeli obat sakit kepala yang selalu dikonsumsinya setiap pagi.

"Penginnya istirahat. Kalau anak ke-3 ini kan kasihnya sekedarnya aja. Yang lain tahu sendiri kan saya sudah cerita anak saya pada begitu semua ke saya. Makanya kalau ada bantuan dari pemerintah saya bisa enggak terlalu capek cari uang dari pagi sampai malam," ungkapnya.

Ya, selama ini Lessi mengaku tak pernah menerima bantuan apapun. Namun, sejauh ini dirinya sudah memberikan kelengkapan berkas penerima bantuan ke kelurahan setempat.

"Ngumpulin fotocopian doang, tapi kayak BLT aja belum pernah dapat. Malahan yang hidupnya lebih mendingan dari saya sudah pada dapat. Setidaknya kalau ada bantuan saya bisa cuma kerja sampai siang aja untuk pegangan harian beli obat atau kalau cucu tiba-tiba minta uang," katanya.

Meskipun begitu, ia mengaku sudah tak berharap banyak terhadap bantuan tersebut.

Halaman
1234

Berita Terkini