TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, bereaksi saat dilaporkan kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD karena dianggap melanggar kode etik.
Anggapan tersebut terjadi karena William Aditya Sarana mengunggah rencana anggaran pembelian lem aibon Rp 82,8 miliar.
William Aditya Sarana lantas dilaporkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Maju Kotanya Bahagia Warganya (Mat Bagan) Sugiyanto ke BK DPRD.
TONTON JUGA:
Dalam siaran tertulisnya, LSM ini menilai William Aditya Sarana sebagai biang keladi kegaduhan di tengah masyarakat soal anggaran DKI Jakarta.
Selain itu, William Aditya Sarana juga dituding menimbulkan citra buruk bagi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
• Detik-detik PRT Masukkan Bayi Baru Dilahirkan ke Mesin Cuci, Saksi Sempat Diminta Ambil Handuk
"Sikap yang bersangkutan justru menimbulkan opini negatif kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang seolah-olah dianggap tidak transparan," kata Ketua Mat Bagan Sugiyanto, Selasa (5/11/2019).
Lalu bagaimana reaksi William Aditya Sarana?
Dilansir dari Kompas.com, William Aditya Sarana mengaku siap untuk menjalani proses laporan tersebut.
Bahkan, lulusan Universitas Indonesia itu bereaksi keras untuk mempertaruhkan jabatannya.
• William Aditya Sarana, Politisi Muda Kritisi Anggaran Fantastis di DKI, Punya Rekam Jejak Mentereng
"Demi transparansi anggaran, saya siap mempertaruhkan jabatan saya," tutur William Aditya Sarana.
Lebih lanjut, William Aditya Sarana menyatakan akan hadir jika dipanggil oleh Badan Kehormatan DPRD.
"Iya (red: pasti hadir)," tegas William Aditya Sarana.
• Nagita Slavina Panik Ketakutan di Depan Merry, Istri Raffi Ahmad Teriak: Ya Tuhan, Berapa Jauh Lagi?
Sempat 'disentil' politiikus senior
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Inggard Joshua mengkritik salah satu anggotanya, yaitu William Aditya Sarana di sela rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
Politisi Gerindra ini menyentil William lantaran kerap mengkritisi rancangan anggaran yang disusun Pemprov DKI di luar forum resmi.