Oknum Perwira Polisi Tiduri Dua Wanita Masing-masing 3 Kali, Ajakannya Pakai Kode Khusus

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perselingkuhan polisi

Ketika hubungannya dengan sang suami ruwet, SK mencari pelampiasan dengan menjalin komunikasi intensif dengan Ipda GT.

SK (kiri) memperlihatkan laporan polisi atas terlapor Ipda GT, perwira di Polrestabes Surabaya ke Polda Jatim atas dugaan perzinaan. (kanan) Bukti foto diduga Ipda GT di kamar hotel dengan SK (39), penjual ayam geprek bersuamikan W (40). (Surya/Firman Rachmanudin)

"Saat itu saya dan suami ada masalah, kemudian ketemu lagi sama Ipda GT. Dari situlah kami akhirnya berhubungan," cerita SK dilansir Surya, Jumat (15/11/2019).

Satu waktu Ipda GT mengajak SK ke sebuah hotel di kawasan Surabaya Timur untuk berhubungan badan.

"Awalnya takut. Apa enggak ada yang tahu, tapi dia bilang aman karena hotelnya ada garasi langsung masuk. Tiga kali itu mas di sana," cerita SK.

Ditendang di Polsek Sukolilo

Setelah persetubuhan terlarang itu, Ipda GT meminta SK untuk tinggal bersamanya di Graha Aparna.

SK berpikir sebagai satu-satunya wanita selingkuhan Ipda GT.

Pada pertengahan 2019, SK merasa resah melihat perubahan Ipda GT sehinga memutuskan menguntit gerak-geriknya.

"Selama ini sebelum kenal sama istrinya Pak W itu pulangnya ke saya."

"Kok tiba-tiba saya curiga mulai berubah sekitar pertengahan tahun 2019 ini. Saya ikuti terus," ucap SK.

Ipda GT pernah berjanji akan menikahi, tapi menunggu SK resmi bercerai dengan suaminya yang kini ditahan di Polsek Tenggilis Mejoyo.

Di tengah proses cerai dengan suaminya, SK malah kecele karena di belakangnya Ipda GT malah jalan dengan SH (39), penjual ayam geprek yang bersuamikan W (40).

Selama berhubungan dengan Ipda GT, harta SK terkuras banyak. Berdasarkan nota yang tercatat sudah Rp 12 juta melayang, belum termasuk yang lain.

Ia sakit hati karena Ipda GT menghilang di tengah rencana pernikahan mereka.

SK Ditolak Keluarga Dijauhi Anak 

Gara-gara ini, keluarga menolak menerima SK, bahkan anak-anaknya juga menjauh setahun belakangan.

"Saya baru sadar selama ini saya salah ngikuti dia," lanjut SK.

Merasa dikhianati, SK mendatangi Polsek Sukolilo tapi Ipda GT malah menendang dan mempermalukannya di depan khalayak.

Saat itu, Ipda GT menyuruh temannya dan memaksa SK masuk ke ruangan.

"Saya ditendang, ditarik sampai jilbab saya lepas. Saya dibilang orang gila," cerita SK.

SK pun melaporkan Ipda GT ke propam Polrestabes Surabaya atas dugaan perzinaan dengan nomor laporan STPL/7/X/2019/Provost.

Laporan yang sama SK buat di Polda Jatim atas perbuatan tak menyenangkan Ipda GT setelah menendang dan mempermalukannya di depan Mapolsek Sukolilo.

TONTON JUGA:

Kapolsek Sukolilo, Kompol Bunari, membenarkan Ipda GT pernah menjadi anggota PS Kanit Binmas Polsek Sukolilo Surabaya.

"Iya benar, yang bersangkutan PS Kanit Binmas," kata Bunari saat dihubungi Surya.co.id pada Kamis (14/11/2019).

Bunari menceritakan tindakan Ipda GT terhadap SK sudah selesai. Ganjarannya, Ipda GT dibawa ke Mapolrestabes Surabaya dalam rangka pembinaan.

"Dulu memang pernah didatangi sama perempuan. Di depan Polsek sambil marah-marah. Itu sudah di Polrestabes sekarang mas. Provos," beber Bunari. (Surya)

Berita Terkini