Keluar dari PNS dan Pilih Usaha, Ilyas Sukses Jadi Bos SPBU di Riau dengan Omzet Rp600 Juta Sebulan

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Rr Dewi Kartika H
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilyas, pemilik SPBU di Riau saat ditemui di Apartemen Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019)

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sebagian besar orang sangat ingin bekerja menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Selain gaji dan tunjangan yang menggiurkan, menjadi PNS disebut bisa menjamin kehidupan seseorang di hari tua.

Begitu juga dengan Ilyas, pria berusia 59 tahun yang dulu pernah menjadi PNS namun memutuskan untuk keluar.

Keputusan besarnya ini diambil karena Ilyas memilih untuk menjadi pengusaha agar penghasilannya lebih besar.

Seusai lulus dari sekolah menengah atas (SMA), Ilyas mendaftar dan diterima jadi PNS di BKKBN di Riau.

Tak lama setelahnya, Ilyas menikahi istrinya Salmah (50) yang saat itu bekerja sebagai notaris.

Rumah tangga Ilyas terbilang harmonis sampai akhirnya mereka dikaruniai seorang putri bernama Yulita.

Diceritakan Ilyas, saat itu gaji sebagai PNS masih terbilang kecil hingga akhirnya ia memutuskan untuk punya pekerjaan lain.

Dengan segala pertimbangan dengan sang istri, akhirnya Ilyas resmi mengundurkan diri dari PNS dan beralih ke pengusaha.

Jadi supir truk selama dua tahun

Perjalanan kesuksesan Ilyas tak mudah ia dapatkan.

Ilyas, pemilik SPBU di Riau saat ditemui di Apartemen Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Setelah lulus SMA, Ilyas bahkan bekerja sebagai supir truk selama 2 tahun hingga akhirnya mendaftar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ilyas merupakan warga Pekanbaru, Riau sudah bertekad ingin menjadi orang sukses sejak dulu.

Kehidupan Ilyas sejak dulu memang tak mudah, ia berasal dari keluarga yang tak bergelimangan harta.

"Saya dari orang susah. Biarpun punya rumah karena asli sana, kehidupan kami itu susah," katanya kepada TribunJakarta.com di Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).

Namun hal itu tak membuat Ilyas patah semangat, ia semakin termotivasi untuk terus belajar dan kerja dengan giat.

Jadi makelar tanah setelah keluar PNS

Seusai menikah dengan sang istri, Ilyas tinggal bersama dengan mengontrak sebuah rumah.

"Enggak lama jadi PNS, saya ketemu Ibu (istri). Habis situ kami pisah rumah karena enggak mungkin nyampur sama orang tua kan. Alhamdulillah kebutuhan rumah tangga masih terbantu karena Ibu juga kerja," jelasnya.

Barbie Kumalasari Beberkan Tiket Meet & Greet-nya Rp15 Juta, Boy William Tersentak: Dapet Apaan Aja?

Tak lama seusai menikah, lahirlah Yulita buah hati pertama keduanya yang semakin membuat keluarga kecil ini harmonis.

Ilyas sebagai ayah ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya.

"PNS waktu itu kan gajinya kecil. Saat itu posisi saya ada anak, saya sudah kepikiran untuk memiliki pekerjaan lain yang lebih baik," jelasnya.

Hingga akhirnya ia mendapatkan tawaran dari salah satu rekan istrinya untuk dicarikan tanah seluas 200 hektar.

"Karena Ibu notaris, kenalan saya kan pengusaha dan pejabat itu. Ibaratnya saya jadi makelarlah. Pas hasilnya lumayan, dari situ saya tertarik untuk membuka usaha," ceritanya.

Bertahun-tahun menjadi makelar tanah, membuat Ilyas memiliki banyak relasi yang berasal dari wirausaha maupun pejabat pemerintahan.

Pria Gauli Anak Tiri saat Istri Sakit Tumor, Korban Keguguran di Usia 14 Tahun hingga Hamil Lagi

Hingga pada suatu hari, salah satu rekan istrinya menawarkan usaha pada dirinya.

"Ada namanya Bu Diti, dia mau pensiun jadi notaris. Kemudian nawarin saya mau buka usaha apa dan saya jawab mau buka pom bensin. Saya minta tolong perizinannya sama dia," ungkap Ilyas.

Tak berselang lama, seminggu kemudian segala kebutuhan dan keperluan seperti izinnya selesai.

Akhirnya pembangunan SPBU di Riau milik Ilyas dibangun pada 14 tahun lalu.

"Saya kepikiran SPBU itu karena modal awalnya aja yang besar, miliaran. Tapi enggak semahal membuka di Jakarta. Lagi pula kalau SPBU sudah berjalan, ya sudah enak aja. Tinggal nikmati hasilnya aja," lanjutnya.

Usaha pertama berjalan sukses, akhirnya 4 tahun berselang dari pembukaan SPBU pertama, Ilyas membuka SPBU kedua di wilayah kota.

Selanjutnya disusul pembukaan SPBU ke-3 pada tahun ini di Riau juga.

"Saat ini saya sudah punya 50 karyawan. Doakan saja supaya yang ke-3 SPBU-nya cepat hadir. Karena omsetnya sebulan Rp 300 juta aja pasti dapat dari satu SPBU," ungkapnya.

Sama seperti usaha pada umumnya, Ilyas merasakan jatuh bangun selama perintisannya.

Ia yang berpikir makelar tanah tak bisa dijadikan usaha tetap, kemudian memutuskan beralih usaha dengan membuka SPBU di Pekanbaru, Riau.

Untuk modal utamanya yang mencapai miliaran rupiah, Ilyas harus menggadaikan mobil dan tanah.

"Pas jual beli tanah, saya juga beli tanah dan bangun rumah. Kemudian pas memutuskan membuka SPBU itu keduanya saya jadikan jaminan. Alhamdulillah tiap bulan terbayar karena usaha lancar," katanya.

Saat ini, hutangnya di bank sudah dapat terlunasi.

Selain itu, saat ini juga Ilyas tinggal menikmati buah kerja kerasnya selagi muda.

(TribunJakarta.com/ Siti Nawiroh/ Nur Indah Farrah Audina)

Berita Terkini