Baca tanpa iklan
Pemegang gelar MBA dari IPPM-Indonesia ini kemudian mengisi posisi sebagai direktur di PT XL Axiata Tbk (dulu PT Excelcomindo Pratama Tbk) sejak 2005.
Dia sempat berkiprah di luar industri telekomunikasi dengan memegang dua jabatan sebagai CEO Bukitasam Transpacific Railways dan CEO Transpacific Railways Infrastructure, Wakil Direktur Semen Gresik, kemudian menjabat Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) pada 2006.
Di PLN, Rudiantara berperan besar dalam mencari pendanaan untuk proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt.
• Ahok Jadi Bos Pertamina, Terungkap Segini Jumlah Kekayaan Pribadinya: Lebih dari Rp 25 Miliar
Kendati demikian, Rudiantara mengundurkan diri dan kembali ke dunia telekomunikasi sebagai Komisaris Independen di PT Telekomunikasi Indonesia pada 2011, kemudian Komisaris Independen di PT Indosat Tbk sejak akhir 2012.
Rudiantara juga aktif di berbagai organisasi lain, termasuk sebagai Sekjen Asosiasi Telekomunikasi Indonesia (ATSI).\
Terakhir, dia tercatat sebagai Komisaris utama PT Rukun Raharja sejak Juni 2014.
Dengan berbagai kesuksesannya itu, rupanya Rudiantara memiliki hobi bermain game mobile legend.
• Intip Latar Belakang Ojido Stevanus, Pacar Putri Tanjung Staf Khusus Jokowi, Bukan Orang Sembarangan
Hal tersebut sempat dikatakannya saat menjadi narasumber di program acara Rosi Kompas Tv pada 24 Oktober lalu.
Rudiantara menuturkan, karakter favoritnya di mobile legend adalah Hanabi.
"Karakter favorit saya di Mobile Legend yakni Hanabi," tutur Rudiantara.
Harta Kekayaan
Berdasarkan data laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) tertanggal 29 Maret 2019/periode 2018, harta kekayaan Rudiantara mencapai Rp 106.757.304.894.
Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan harta kekayaan Rudiantara pada data LHKPN tahun 2015 yang mencapai Rp 86.560.968.341.
Sebagian besar kekayaannya berupa tanah dan bangunan yang bernilai Rp 90.838.057.200.
• Sekilas Anita Ratnasari, Ibu Putri Tanjung Stafsus Jokowi, Suka Menulis Buku & Aktif Kegiatan Sosial
Tercatat, pria berusia 60 tahun itu memiliki 42 tanah dan bangunan yang ada di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Depok, dan Pandeglang.