Dewi (42) adalah salah satunya.
Dirinya sampai takut pulang ke rumah yang berada di bawah lokasi longsor itu.
"Saya di sini saja, enggak berani pulang, takut, trauma saya," ujar Dewi ditemui di dekat lokasi longsor.
Dewi memilih tidur di warung makan saudaranya yang masih terdapat kamar untuk tidur.
Meskipn dekat dengan lokasi longsor, namun warung makan itu posisinya di atas.
"Enggak, saya tidur di sini saja," ujarnya.
Saat longsor terjadi, Dewi memang sedang berada di warung makan saudaranya itu.
Dia merasakan betul tanah bergetar dan mendengar suara keras longsor.
Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) juga sudah mengimbau warga sekitar lokasi longsor segera mengungsi.
Hal itu demi menghindari longsor lanjutan mengingat wilayah tersebut sudah diindikasikan terjadi pergeseran tanah.
"Saya berharap masyarakat itu bisa bergeser lah yang ada di bawah, demi keamanan. Atau kita ungsikan ke mana dulu," ujar Kepala BPBD Tangsel, Chaerudin saat ditemui di lokasi.
Diberitakan TribunJakakarta.com sebelumnya, longsor yang menyebabkan turap ambruk tersebut menewaskan Anggi Febriyanti (26).
Saat itu sekira pukul 15.30 WIB, Anggi sedang melintas menggunakan sepeda motor membonceng anaknya, DA (3).
Mereka tertimpa turap yang terdorong tanah longsor.
Anggi tewas di lokasi, sementara anaknya mengalami luka di bagian kepala.