Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Adi Juniarso (31) tewas seusai melompat dan jatuh di kolong jembatan (underpass) Senen, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).
Saudara Adi, LL, menuturkan pria kelahiran 1988 ini sempat mengajak video call terhadap seluruh keluarganya.
"Dia sempat ajak semua keluarganya video call-an. Nah, terus sempat juga bikin status di WhatsApp kayak kata-kata penyemangat hidup begitu," ucapnya, di kantor Polsek Metro Senen, Jakarta Pusat, siang tadi.
"Kata-katanya yang saya ingat, (tenangnya hidup kalau enggak ada beban dan pikiran),"sambungnya.
Lebih lanjut, LL mengatakan Adi merupakan sosok yang baik, pendiam, dan sopan.
"Baik banget orangnya. Semasa hidup, tidak pernah ada masalah," ujarnya.
Pernah Dirawat di RS Jiwa
Kapolsek Metro Senen, Kompol Ewo Samono, mengatakan pria yang tewas di underpass Senen Jakarta Pusat pernah dirawat di Rumah Sakit (RS) jiwa.
Informasi tersebut didapatkannya dari keterangan keluarga Adi Juniarso (31 tahun), yang tewas tersebut.
"Saudara-saudara dari korban menyatakan bahwa sejak tahun 2016 menderita gangguan jiwa atau depresi mental dan pernah dirawat di RS Jiwa," ucap Ewo kepada Wartawan, Jumat (6/12/2019).
Sebenarnya, lanjut Ewo, Adi Juniarso harus kontrol ke RS tiap satu bulan sekali.
Namun, beberapa bulan ini Adi Juniarso tidak pernah kontrol dan tidak mengonsumsi obat penenang.
"Seharusnya tiap bulan kontrol.
Tapi beberapa bulan ini tidak pernah kontrol dan tidak mengkonsumsi obat penenang," ujarnya.