Ketua DPC Hanura Tangsel, Amar, angkat bicara bahwa pamflet dukungan DPP Hanura untuk Siti Nur Azizah tidak benar alias hoaks.
Amar menjelaskan di hotel tersebut sedang berlangsung workshop DPD Hanura se-Indonesia, dan bukan acara deklarasi.
"Sementara saya bisa katakan itu hoaks. Karena yang terjadi di Hotel Royal sedang workshop DPD. DPD Hanura se-Indonesia."
"Kalau undang deklarasi, undang dari mana? Orang itu workshop," ujar Amar melalui sambungan telepon.
Amar sudah berkoordinasi dengan tim Pilkada Hanura di DPP bahwa deklarasi seperti dimaksudkan Siti Nur Azizah tidak benar.
"Kita sudah konfirmasi dengan tim Pilkada pusat. Dia saja kaget, enggak ada itu. Sementara kan kita bekerja bersasarkan PO 07 tahun 2019 tentang penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota 2020. Bekerja berdasarkan PO. Kita saja tim penjaringan belum selesai bekerja kok," ternag Amar.
DPC Hanura Tangsel sudah selesai menjaring bakal calon wali kota Tangsel, pada Sabtu (7/12/2019) dan ada 11 nama sudah mendaftar, termasuk Siti Nur Azizah.
Namun, dari 11 nama itu, DPC Hanura Tangsel masih memverifikasi berkas dan masih ada tahapan lain sampai akhirnya DPP Hanura yang memutuskan siapa calon yang akan diusung.
Dianggap Kegenitan
Amar malah menyebut Siti Nur Azizah kegenitan karena mengklaim mendapat dukungan dari DPP Hanura termasuk Ketua Umumnya, OSO.
"Calon genit bener baru silaturahmi bilang sudah dapat dukungan. Jalani saja dulu prosesnya. Lagi Pengin ngetop apa," kata Amar.
"Persyaratan calon wali kota dan calon wakil wali kota diatur di PO. Kita mengggunakan mekanisme dengan aturan yang real dari kita. Kalau ujug-ujug ada deklarasi kan aneh itu orang," tegas dia.
Amar memandang sikap putri Wakil Presiden Maruf Amin itu tidak mengindahkan kode etik, lantaran langsung melakukan pendekatan dengan elit pusat.
"Saya pikir calonnya saja terlalu genit, kegenitan gitu kan. Pakai kode etik lah. Kita jangan mentang-mentang dekat dengan DPP, terus ke DPP, kan ada tahapannya," tegasnya.
Amar juga menyebut Nur Azizah norak lantaran sudah mempublikasi klaim dukungan walaupun masih dalam proses tahapan penjaringan.