Mimbar Berusia 106 Tahun
Mimbar dengan warna coklat tua tampak megah di ruang utama gereja.
Tempat pendeta memberikan khotbah itu juga berusia 106 tahun.
Menariknya, pendeta harus meniti sejumlah anak tangga untuk menuju mimbar itu.
Pada malam Natal besok, mimbar itu akan digunakan oleh pendeta K. Fonny Barahama.
Ada juga deretan bangku kuno yang masih digunakan peserta paduan suara.
"Di sisi kanan dan kiri ada bangku untuk peserta paduan suara. Maksimal bisa diisi sebanyak 20 sampai 30 peserta," tambahnya.
Bejana Baptisan Berusia Ratusan Tahun
Oci melanjutkan bejana yang berada di dekat mimbar terbilang paling tua.
Bejana berisi air untuk membaptis itu diperkirakan sudah ada sejak tahun 1695.
Ia mengatakan bejana itu masih bisa digunakan sampai saat ini.
Lusa setelah malam Natal, bejana itu bakal digunakan untuk membaptis jemaat.
"Tanggal 26 Desember nanti, ada tiga orang anak yang akan dibaptis menggunakan bejana ini," terangnya.
Di gereja Pniel, lanjut Oci, setiap bulan pada minggu kedua menggelar upacara baptisan.
Oci mengatakan pemerintah cukup memberikan perhatian kepada gereja yang sudah menjadi cagar budaya tahun 2015 tersebut.
• Gerebek Ruko Pinjaman Online Ilegal, Polisi Tetapkan 3 Orang Sebagai Tersangka
• Indonesian Idol Top 10 Malam Ini Pukul 21.00 WIB di RCTI: Live Streaming, Ini Cara Vote Idolamu
• Polisi Siagakan 8.198 Personel untuk Pengamananan Natal dan Tahun Baru 2020 di Jakarta Pusat
Pihak gereja sempat mendapatkan bantuan dari kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.
Bantuan itu dibuatkan taman bacaan dan taman bermain anak di gereja tersebut.
"Ada peran serta pemerintah ke dalam sarana gereja. Perhatian pemerintah tidak hanya satu agama saja, tapi juga diberikan ke agama lain. Itu kami syukuri," ucap dia.