Dikatakan Imam, genset terus menyala hingga pukul 22.00 WIB.
• Terawang Asmara Ayu Ting Ting, Ahli Tarot Ungkap Ciri-ciri Pria Pengganti Enji Baskoro: Hati-hati!
Hingga kemudian, Imam Jumhari bergegas pulang karena keluarga adiknya itu mau beristirahat karena hujan deras yang terus mengguyur.
Imam Jumhari tak menyangka, momen itu menjadi pertemuan terakhirnya bersama Mahmudi dan keluarga.
"Itu terakhir saya ketemu, terus saya masuk rumah. Genset itu kan suaranya keras sekali. Jam 3 pagi pas tanggal 2, saya kebangun, sudah enggak ada suara gensetnya mati. Mungkin kehabisan bahan bakar," tegas Imam Jumhari.
Saat listrik kembali nyala pada pukul 08.00 WIB, Selasa (2/1/2020). Imam Jumhari tak sempat mengunjungi para korban lantaran kesibukannya.
Meski demikian, listrik di rumah Mahmudi padam karena kehabisan token.
Imam saat itu tidak menaruh kecurigaan dan mengira bahwa 4 anggota keluarganya tersebut masih terlelap.
• Syahnaz Tiba-tiba Sakit Perut saat Persiapan ke RS, Jeje Govinda Sarankan Ini: Kasihan Tuh!
Imam Jumhari baru kembali ke rumahnya pada pukul 23.00 WIB.
Sehabis pulang dari acara hajatan, Imam Jumhari sengaja membawa nasi berkat untuk para korban.
"Kok masih ditutup pintunya, padahal listrik sudah nyala. Terus saya ketuk-ketuk, enggak ada suaranya. Saya bobol pintunya, terus saya pegang kakinya sudah dingin," beber Imam Jumhari.
Korban Sempat Ingin Tinggal di Kampung
Korban keracunan asap genset di Pulogadung, Jakarta Timur sempat berkeinginan tinggal di kampung halamannya bersama istri dan anaknya.
Hal itu diungkapan oleh Ade (31) salah satu tetangga korban.
Sekitar 2 minggu sebelum kejadian Mahmudi (35) korban sempat ingin memboyong keluarganya ke Kampung.