Pasalnya, saat Sri menempati perumahan itu pada 2008, Cipeucang belum ada, dan indra penciumannya baik-baik saja.
Namun pada 2014, Tangsel sudah enam tahun berdiri, dan menjadikan Cipeucang sebagai TPA.
"Saya dulu beli di sini belum ada mas, (TPA Cipeucang) baru ada 2014 dah. Kaget, kan pernah didemo. Ternyata didemo sampah berantakan. Yaudah begini dah sekarang," ujar Sri.
Udara segar yang dulu sempat ia rasakan, kini harus terganggu bau tak sedap gunungan sampah yang setiap harinya bertambah sebanyak 900 ton.
Sedangkan masalah banjir dan kekeringan seperti sudah biasa dialami Sri. Tidak lagi protes, bahkan kini ia sanggup menertawainya.
"Orang di sini bebas banjir kok, bebas mau banjir mau enggak," ujarnya sambil tertawa.