Sebelum gabung bersama Persija, Adit pernah dihadapakan dalam situasi sulit.
Adit mendapatkan tawaran bergabung dari tim Persija dan PON Kaltim.
Dengan berbagai pertimbangan, Adit memutuskan menerima pinangan sebagai masseur di Persija Jakarta.
"Dulu sempat bingung karena ada dua pilihan Persija atau PON Kaltim," jelasnya.
Ia punya banyak pengalaman unik saat memijat pemain Persija.
Dalam sehari, biasanya Adit sanggup menjalankan tugasnya memijat sebanyak 3-4 pemain.
Untuk durasinya, biasanya satu pemain dipijat kurang lebih satu jam.
"Biasanya sebelum latihan ngasih peregangan kepada pemain."
"Baru sehabis latihan biasanya ada pemain yang minta dipijat," kata Adit.
Di tim Persija, beberapa pemain senior sangat menyukai teknik dan gaya pijatannya.
"Pemain yang enak di massage itu pemain senior seperti Bang Andritany, Ismed, dan Ramdani," ungkapnya.
"Kalo pemain asing Rohit enak lah orangnya sambil becanda," katanya menambahkan.
Selama bergabung menjadi massure di tim Persija, Adit punya banyak pengalaman baru.
"Udah pernah ngerasain keliling Indonesia dan beberapa tempat di luar negeri."
"Gara-gara jadi masseur Persija, itu enaknya," ujar Adit.
Dalam empat tahun terakhir, Adit sudah mengunjungi banyak tempat-tempat yang belum pernah ia datangi.
"Senang bisa ke tempat-tempat baru yang belum pernah saya kunjungi."
"Sekalian jalan-jalan lah," tutur pria lulusan Universitas Negeri Jakarta tersebut.