Sebanyak delapan orang tewas, 32 orang luka berat, dan 18 luka ringan.
Selain di RSUD Depok, rumah sakit lain yang merawat korban di antaranya di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Rumah Sakit Mitra Keluarga dan Rumah Sakit Hermina.
Kesaksian Korban
Sejumlah saksi mengungkapkan detik-detik sebelum bus pariwisata PO Purnama Sari sebelum terguling.
Syamsudin mengaku Muniroh, kakaknya yang menjadi korban luka ringan akibat kecelakaan bus terguling, sempat bercerita.
"Kata kakak saya sebelum kecelakaan itu sopirnya sempat berhenti dan turun mengecek kondisi ban," ujar Syamsudin saat mendampingi kakaknya di RSUD Kota Depok, Sawangan, Minggu (19/1/2020).
Setelah mengecek kondisi ban sang sopir pun menjelaskan pada penumpang bahwa semuanya baik-baik saja.
Bus pun kembali melanjutkan perjalanan.
"Setelah 10 menit jalan habis sopir turun cek kondisi ban, barulah terjadi kecelakaan," ungkap Syamsudin.
"Itu pas turunan menikung ke kiri," ujar Syamsudin menjelaskan cerita Muniroh.
Akibat kecelakaan tersebut, Muniroh menderita luka sobek pada kaki kirinya.
Ia harus mendapat beberapa jahitan penanganan medis.
"Kakak saya dijahit kaki kirinya bagian jempol, memar juga di pelipis, sama ada lecet-lecet."
"Sekarang lagi rontgent ini nunggu hasilnya," kata Syamsudin.
Sementara itu Direktur Utama RSUD Kota Depok, Devi Mayori, mengatakan pihaknya merawat 13 pasien korban kecelakaan bus terguling di Subang.