"Karena apapun ceritanya harus ada izin. Langkah-langkah apa di Monas harus ada izin pemerintah pusat, diketuai oleh tim pengarah yaitu Kemensetneg," tambahnya.
Tak cuma itu, Prasetyo Edi juga mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terancam dipolisikan jika masih nekat melanjutkan revitalisasi Monas.
"Kalau (peraturan) ini terus ditabrak, kami akan jalankan langkah ke depan, mungkin kami bisa melaporkan sesuatu kepada pihak kepolisian atau KPK," ucapnya, Selasa (27/1/2020).
• Sebut Pemerintahan Indonesia Berutang ke Kesultanan Selaco, Petingginya: Nilainya Tak Terhingga
"Eksekutif khususnya Pemda melaksanakan ini tanpa seizin Ketua Komisi Pengarahan. Kan harusnya koordinasi, buka komunikasi," ujarnya di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Untuk itu Prasetyo Edi meminta Pemprov DKI Jakarta mematuhi rekomendasi DPRD DKI Jakarta yang meminta revitalisasi Monas dihentikan mulai Rabu (29/1/2020) besok.
"Tolong revitalisasi ini sementara dihentikan mulai besok, menunggu surat dari Kemensestneg," ujarnya.
Diwartakan TribunJakarta.com saat baru tiba di lokasi proyek, Prasetyo EDi dibuat geram lantaran ada ratusan bibit tanaman yang diletakan tepat di depan pintu masuk.
• Kehidupannya Kerap Diterawang, Teddy Sewot ke Mbak You saat Ketemu Langsung: Gak Usah Sudutkan Orang
Ratusan bibit tanaman itu pun menyebabkan Prasetyo Edi dan rombongan kesulitan memasuki area proyek.
Ia menilai bibit tanaman itu sengaja ditaruh agar mereka susah masuk ke dalam kawasan Monas.
"Ini apa-apaan, ada tanaman di depan pintu, kemarin saya ke sini belum ada ini. Sengaja ini biar orang susah masuk," ucapnya, Selasa (28/1/2020).
Tak hanya itu, Prasetyo Edi juga geram melihat betonisasi yang dilakukan di area sisi selatan Monas itu.
• Virus Corona Tewaskan 106 Orang, Raffi Ahmad Khawatir Datangi Negara Ini: Kita Ada Kewajiban di Sana
Prasetyo Edi menilai, betonisasi ini bisa menghambat resapan air yang dapat menyebabkan genangan di sekitar Monas bila hujan deras melanda kawasan itu.
Politisi PDI Perjuangan ini pun kemudian meminta para petugas yang sedang bekerja untuk membongkar ulang saluran air yang sudah dibetonisasi.
Pembongkaran ini sendiri dilalukan menggunakan alat berat atau ekskavator.
Saat saluran air itu terbuka, Prasetyo Edi kemudian mengambil potongan pipa sepanjang kurang lebih dua meter.
• Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet, Ketua KPU Banjarmasin Bersikap Begini saat Diperiksa