TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menyatakan, revitalisasi sisi selatan kawasan Monas, Jakarta Pusat, bertujuan agar Tugu Monas mudah dilihat oleh wisatawan, seperti Menara Eiffel di Paris, Perancis.
Setelah revitalisasi, wisatawan bisa masuk ke kawasan Monas dari plaza selatan di Jalan Medan Merdeka Selatan dan bisa langsung melihat Tugu Monas.
Saat ini, pintu masuk menuju kawasan Monas berada di silang Monas.
"Kami ingin ada kenyamanan bagi pengunjung Monas, baik yang datang dari Jakarta sendiri, luar Jakarta mungkin, juga turis mancanegara, yang datang supaya berkelas Monas. Jadi kalau datang ke Merdeka Selatan, 'Mana sih Monas? Eh itu.' Kayak Menara Eiffel, gitu," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Dilansir dari Kompas.com, Saefullah berujar, sisi selatan Monas yang direvitalisasi nantinya akan menjadi tempat paling sentral untuk melihat pemandangan kawasan Monas.
"Supaya sudut pandang Monas menurut ahli yang terlibat dalam sayembara (desain) itu nanti akan jadi pemandangan ke Monas ini dari sudut yang paling sentral, sehingga dapat keindahan dari sudut selatan, kan sentral itu," kata Saefullah.
Revitalisasi sisi selatan Monas menjadi sorotan karena adanya penebangan pohon di area yang direvitalisasi.
Proyek itu makin menjadi polemik karena dilaksanakan tanpa mengantongi izin dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka yang diketuai Menteri Sekretaris Negara.
Pemprov DKI akhirnya mengajukan surat persetujuan permohonan revitalisasi Monas kepada Komisi Pengarah, sesuai ketentuan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.
Gubernur Anies akhirnya surati Istana minta restu revitalisasi Monas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya meminta persetujuan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk menata kawasan Monumen Nasional (Monas).
Padahal, sebelumnya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini seoalah percaya diri melakukan revitalisasi kawasan bersejarah itu seorang diri, tanpa restu dari pemerintah pusat.
Meski dinilai telat, nyatanya Anies Baswedan mengirimkan surat permohonan ke Kemensetneg setelah revitalisasi yang dilakukan oleh pihaknya menuai kecamanan dari banyak pihak.
"Gubernur sudah bersurat tanggal 18 atau tanggal 28 Januari lalu, sekarang tinggal menunggu jawaban," ucap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik, Kamis (30/1/2020).
Proyek revitalisasi Monas ini sendiri telah dihentikan oleh Pemprov DKI sejak Rabu (29/1/2020) kemarin.