"Ketika pelanggar itu ditangkap terus dibawa ke kelurahan hanya dicatet sesuai KTP kemudian dilepas," katanya.
Punya Bisnis Sampingan
Selain itu, Habibi tak hanya bekerja sebagai petugas PPSU. Ia juga memiliki sejumlah bisnis sampingan.
Penghasilannya tak hanya ditopang dari seorang petugas kebersihan semata, melainkan dua bisnis yang sedang ditekuninya.
"Saya masih ada dua usaha, usaha laundry dan sejumlah tempat jus," sambung pria yang bisa mengemudikan pesawat cessna dan helikopter tersebut.
Dalam hidup, kata Habibi, ia tak hanya bekerja melainkan juga berbisnis.
"Bukan hanya kerja, tapi harus punya bisnis lain buat pegangan dalam hidup. Boleh jadi pekerja, tapi minimal juga harus punya bisnis," ujarnya.
Menjadi Pemandu Pesawat
Selepas lulus, Habibi mendapatkan lisensi terbang. Ia pun telah melamar ke berbagai maskapai penerbangan di Indonesia.
Ia mengatakan ada tiga maskapai ternama Indonesia yang diajukan akan tetapi lowongan itu sedang tak tersedia.
Berlarut-larut menunggu tak menampakkan titik terang, Habibi memutuskan beralih profesi.
Ia memilih mengemban pendidikan lagi di sekolah penerbangan serupa untuk mengambil lisensi pemandu pesawat atau marshaller.
Selama dua bulan, Habibi bisa menamatkan pendidikan itu.
"Selepas lulus saya sempat bekerja di Bandara Hang Nadim sebagai pemandu pesawat dan helikopter selama satu tahun," ungkapnya.
Habibi merasakan bekerja di Batam berjarak jauh dengan rumah asalnya di kawasan Cinere.