"Kalau soal itu bukan wewenang MRT Jakarta, itu wilayahnya kementerian PUPR dan Perhubungan, dan Pemprov DKI," kata Effendi, saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).
Sebelumnya, Dinas Perhubungan berusaha akan mencari rute alternatif agar tak bersinggungan
Kendati begitu, Effendi mengatakan pihaknya akan mematuhi segala perintah dari instansi pemerintah terkait.
"Kami MRT Jakarta, intinya tunduk dengan apa yang diputuskan pemerintah," kata Effendi.
"Sekarang kami masih tunggu keputusan pemerintah," lanjutnya.
Tetap Dilanjut
Rute kereta cepat Moda Raya Terpadu (MRT) koridor Timur-Barat bersinggungan dengan Lintas Rel Terpadu (LRT) fase 2A.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan hal tersebut akan tetap dilanjut.
"Iya tetap dilanjut demi angkutan umum berbasis rel," ujar Syafrin, saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).
Dia menuturkan, rute LRT fase 2A terhubung dari kawasan Kebayoran Jakarta Selatan hingga Pulogadung Jakarta Timur.
Dia menyatakan, rute MRT dan LRT yang bersinggungan yakni MRT koridor Timur-Barat.
Koridor Timur-Barat ini, sambungnya, melintasi kawasan Balaraja, Kalideres, Ujung Menteng, hingga ke Cikarang.
"Ini akan terus kami dorong, tetap dilanjut fase dua LRT 2A ini," ujar dia.
"Harapannya semoga lancar dan tidak bersinggungan," sambungnya.
Di tempat terpisah, Direktur Operasi dan Pemeliharaan, Muhammad Effendi, menyatakan permasalahan antarrute yang bersinggungan ini bukan wewenang pihaknya.
Hal tersebut, lanjutnya, merupakan wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan.
Begitu juga dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kalau soal itu bukan wewenang MRT Jakarta, itu wilayahnya kementerian PUPR dan Perhubungan, dan Pemprov DKI," kata Effendi, saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).
Sebelumnya, Dinas Perhubungan berusaha akan mencari rute alternatif agar tak bersinggungan
Kendati begitu, Effendi mengatakan pihaknya akan mematuhi segala perintah dari instansi pemerintah terkait.
"Kami MRT Jakarta, intinya tunduk dengan apa yang diputuskan pemerintah," kata Effendi.
"Sekarang kami masih tunggu keputusan pemerintah," lanjutnya.
Target 2024 Beroperasi
Direktur Operasi dan Pemeliharaan, Muhammad Effendi, menyatakan target pembangunan stasiun MRT Jakarta fase kedua CP-201 dapat beroperasi pada 2024 mendatang.
"Pokoknya target kami akan ontime 2024 beroperasi," kata Effendi, saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).
Dia melanjutkan, kini proses pembangunan MRT fase kedua CP-201 ini akan telan kontrak dengan pihak terkait (kontraktor).
"Sekarang CP-201 sebentar lagi akan kontrak dengan kontraktor yang menang tender," kata Effendi.
Nantinya, kontraktor tersebut akan membangun stasiun MRT dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga menuju Harmoni.
"Jadi itu yang dari Bundaran HI menuju Harmoni," beber Effendi.
Lebih lanjut, dia mengatakan paket pembangunan Harmoni menuju Kota akan segera ditenderkan.
"Kalau paket harmoni menuju Kota, itu juga akan kami tenderkan sebentar lagi," pungkasnya.