Formula E

PDIP Kritik Anggaran Formula E, Gerindra: Ini Formula Bukan Dagang Gado-Gado

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik saat ditemui di ruang Fraksi Gerindra DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta turut buka suara soal pernyataan Fraksi PDIP yang mengkritik besaran anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI untuk menggelar Formula E.

Pasalnya, anggaran Rp 1,16 triliun yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI membengkak dua kali lipat dibandingkan biaya yang dibayarkan pemerintah Hongkong untuk menggelar event serupa.

Politisi Gerindra Mohamad Taufik mengatakan, perbandingan tersebut tak bisa dilihat kasat mata.

Terlebih, Jakarta sendiri baru pertama kali menggelar ajang bertaraf internasional itu.

"Kalau soal anggaran, tergantung kebutuhan ya saya kira. Sulit untuk membandingkan apple to apple, karena kita baru," ucapnya, Selasa (11/2/2020).

Terkait kerugian yang dialami oleh beberapa kota penyenggara Formula E, Taufik menyebut, keuntung tersebut tidak bisa dilihat dalam jangka pendek.

"Ya jangan berpikir untungnya, begitu ada event langsung untung, enggak dong. Formula bukan seperti dagang gado-gado, begitu buka terus pengen dapat untung," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

"Bukan begitu cara menilai kegiatan internasional," tambahnya.

Dibanding memikir untung rugi jangka pendek, Taufik menilai, Jakarta bisa memperoleh keuntungan jangka panjang yang lebih besar dari perhelatan Formula E.

"Ada persepsi aman di dunia terhadap Jakarta, persepsi aman itu muncul dari berbagai belahan dunia terhadap Jakarta. Maka otomatis investor akan masuk, jadi untungnya di situ," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menyoroti besaran biaya yang digelontorkan Gubernur Anies Baswedan demi menggelar ajang balap Formula E.

Anggaran Rp 1,16 yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk menggelar hajatan bertaraf internasional itu pun dianggap terlalu besar.

Anggota DPRD DKI dafri Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengatakan, anggaran tersebut dua kali lipat lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah Hongkong untuk menggelar acara serupa.

"Besaran anggaran pelaksanaan racing ini di Hongkong adalah HKD 250-300 juta atau setara dengan Rp 540 miliar dengan kurs saat ini. Sementara anggaran yang dialokasikan DKI untuk racing ini Rp 1,16 triliun," ucapnya, Selasa (11/2/2020).

Halaman
1234

Berita Terkini