Pangkal masalah ini bermula ketika terdapat 172 siswa terlambat masuk ke sekolah pada, Selasa, (11/2/2020), siswa itu terdiri dari 100 orang perempuan dan 72 orang laki-laki.
Mereka yang terlambat masuk biasanya akan dikumpulkan terlebih dahulu di halaman sekolah untuk dihukum berupa baris berbaris atau diberikan wejangan-wejangan.
Tetapi, pagi itu oknum guru I memilih cara yang berbeda, dia justru melakukan aksi kekerasan terhadap siswa yang telat hingga seorang siswa merekam kejadian itu dan viral di media sosial.