Sidik Jari dan Gembok Jadi Misteri Kematian Janda Kaya, Katanya Asma Tapi Polisi Temukan Fakta Lain

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung mengolah tempat kejadian perkara di rumah Miratun (65), janda kaya di Lingkungan 6, Desa Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (14/2/2020). (Inset) Jasad Miratun terselip di dalam kasur lipat di kamar rumahnya.

Tewas 6 Jam Sebelumnya

Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Munawaroh, dan anggotanya sudah mengecek tempat korban meninggal pada Jumat pukul 01.50 WIB.

Melihat ketidakwajaran, Siti meminta bantuan Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung untuk olah tempat kejadian perkara.

Wajah Miratun ditemukan telentang di atas ranjang, terbekap bantal dan guling.

Tubuhnya diselipkan di kasur gulung warna biru dongker.

Jenazah Miratun sudah dibawa polisi ke Instalasi Pemulasaran Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah dr Iskak Tulungagung.

Hasil visum tim kesehatan yang ikut olah TKP, Miratun diperkirakan meninggal lebih dari 6 jam sebelum ditemukan atau Kamis sekitar 19.30 WIB.

Tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, tapi polisi masih mendalami adakah barang-barang Miratun yang hilang.

"Kami masih dalami informasi barang-barang korban yang hilang," sambung Siti.

Kemungkinan besar jenazah korban akan diautopsi.

Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung saat menggelar olah tempat kejadian perkara di kamar janda kaya raya Miratun, Jumat (14/2/2020). (Surya/David Yohanes)

Misteri Gembok dan Sidik Jari

Wakil Kapolres Tulungagung, Kompol Ki Ide Bagus Tri dan Kasat Reskrim AKP Hendi Septiadi turut menyaksikan olah tempat kejadian perkara.

Hendi menduga Miratun tewas dibunuh, indikasinya ada gembok mengunci kamar korban dari luar.

"Kan enggak mungkin korban menggembok kamarnya sendiri, sementara dia di dalam," ujar Hendi pada Jumat pagi.

Sejumlah anggota polisi menyisir di kanan dan kiri rumah yang terlihat paling bagus di lingkungan ini.

Halaman
1234

Berita Terkini