"Kami langsung kaget menerima kabar duka itu. Kami telepon ibu Kepala Sekolah, ternyata beliau pun sampai lemas mendengar kabar itu," terang Saeful.
Belakangan, Budi akhirnya angkat suara terkait kematian anaknya.
• Suasana Kediaman BCL Setelah 7 Hari Ashraf Sinclair Wafat, Para Asisten Sibuk Lakukan Ini
Budi menjelaskan alasan dirinya sempat menghilang tanpa kabar sejak anaknya ditemukan tak bernyawa di gorong-gorong.
"Kenapa saya seperti menghilang, karena saya masih syok, Pak, saya geumper (gugup) selama ini dan tak mau bertemu orang tak dikenal," katanya.
Budi pun mengungkapkan hal sebenarnya terkait pernyataanya kepada pihak sekolah DS.
Ia mengaku bahwa dirinya telah berbohong kepada guru anaknya bahwa anaknya ada bersamanya saat pihak sekolah mencari putrinya di tempat kerjanya.
Padahal, saat itu putrinya tidak ada bersamanya.
Budi pun menyebut jika dirinya saat itu hanya ingin guru DS segera pergi dari tempat ia bekerja.
"Supaya cepat saja, Saya lagi sibuk kereja dan supaya guru sekolah anak saya cepat pulang, waktu itu juga selain supaya guru itu cepat pulang, saya teringat kalau DS sedang bersama saya," ucapnya saat ditemui Kompas.com, Selasa (11/2/2020).
Di sisi lain, Budi pun mengaku dirinya adalah sosok pelupa.
• 6 Cucunya Kini Yatim Piatu, Mustafa Cerita Sikap Puskesmas saat Dimintai Tolong: Anak Saya Sekarat
Kondisi itu, lanjutnya, akibat dari ibunya kerap mengonsumsi obat-obatan saat mengandung dirinya.
Budi sendiri mengaku lupa saat menjawab pihak sekilah yang sempat menemuinya,
Ia hanya ingat kalau DS sedang bersama dirinya.
"Saya ada sakit di otak, hilang ingatan, karena efek ibu saat mengandung saya terlalu banyak minum obat. Katanya gitu kata orang tua saya," terangnya.
Namun demikian, Budi mengingat kalau beberapa hari sebelum kejadian dirinya pernah bertemu dengan anaknya di tempat kerjanya.
"Terakhir saya bertemu dengan DS beberapa hari sebelum ditemukan anak saya meninggal," katanya.
(TribunJakarta.com/Kompas.com)