Virus Corona di Indonesia

WNI Positif Corona Diduga Tertular dengan Temannya WN Jepang Saat Berdansa Tepat di Hari Valentine

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).

26 Februari 2020: Mengajukan diri dirawat di rumah sakit karena batuk tak kunjung hilang, serta mengalami sesak napas dan demam.

28 Februari 2020: Dihubungi pihak kesehatan Malaysia, mengatakan warga negara Jepang yang melakukan kontak dengannya dinyatakan positif corona.

29 Februari 2020: Dirujuk untuk pindah ke RSIP Sulianti Suroso.

1 Maret 2020: Dilakukan pengecekan.

2 Maret 2020: Hasil tes keluar dan dinyatakan positif.

Terawan menuturkan, kedua pasien tersebut masih akan menjalani pengecekan ulang untuk mengetahui kondisi ke depannya.

"Ini kondisi virusnya positif ternyata, ya nanti dievaluasi ulang."

"Kalau udah 14 hari dicek, kalau udah negatif ya kita kembalikan lagi. Sekarang diisolasi," terang Terawan, Senin, dilansir Tribunnews.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang di Indonesia positif corona pada Senin.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ungkap Jokowi, dikutip dari Kompas.com

DPR minta pemerintah screening ulang semua pasien di Rumah Sakit

RSPI Sulianti Saroso yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi rumah sakit rujukan penanganan virus corona. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pasien di rumah sakit maupun Puskesmas.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua WNI di dalam negeri terjangkit virus corona.

"Kami mendesak supaya dilakukan screening ulang. Ini harus dilakukan di semua Puskesmas, di semua rumah sakit untuk mendeteksi apakah ada lagi yang positif covid-19 (corona)," ujar Kurniasih kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

 "Jadi harus melajukan proses screening terhadap pasien yang ada di situ," ucap Kurniasih.

Halaman
1234

Berita Terkini