"Saya penasaran karena cerita heboh soal buaya yang dipercaya sebagai kembaran manusia,” imbuh Ria.
Muncul Jelang Ramadan
Saat pertemuan pada 4 Maret, Jamaluddin mengatakan itulah buaya yang sama.
Kebetulan atau tidak, buaya itu selalu muncul setiap menjelang bulan Ramadan.
Tak hanya Jamaluddin, buaya Ainun pun telah dianggap menjadi bagian dari masyarakat Desa Panyampa.
"Ini bukan buaya sembarangan, Pak, ini kerabat kami," ungkap Nurhayani, salah satu saudara Jamaluddin.
"Kami berkeluarga memang memiliki beberapa saudara, namun dalam wujud yang lain " sambung dia.
Jamaluddin menceritakan, awal pertemuan dengan Ainun saat menangkap ikan di muara sungai di desanya.
Ia mengaku tidak takut ketika melihat buaya berkaki lima tersebut.
Buaya itu pun dibawa pulang untuk dipelihara.
Nurharyani menceritakan, sempat ada salah satu kerabat bermimpi akan hadirnya anak-anak yang harus dirawat seperti anak sendiri.
Diyakini, mimpi tersebut mengisyaratkan kehadiran buaya Ainun.
"Sebelumnya, salah seorang kerabat juga memimpikan seseorang."
"Seseorang itu menyampaikan pesan bahwa akan ada anak-anak yang datang di kampung kami," cerita Nurharyani.
"Orang tersebut meminta agar anak itu dirawat layaknya anak sendiri," ia meyakini.