Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketika pemerintah mengeluarkan imbauan work from home imbas wabah virus corona atau Covid-19, banyak pedagang kaki lima masih menyambung hidup di jalan.
Mereka mengejar rezeki demi senyum anak dan istrinya di kampung.
Keselamatan diri pun mau tak mau mereka abaikan meski pandemi Covid-19 turut mewabah dalam senyap.
Mengendarai gerobak motor, Paijo (31) membelah permukiman di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sembari berjualan bakso.
Masih banyak penjual bakso seperti dia berkeliling seraya mengendarai gerobak motor di permukiman itu.
Kala menepi, Paijo meladeni pesanan beberapa mangkuk bakso dari seorang penjaga di sebuah rumah megah.
• Tips Hilangkan Kejenuhan Ala Beto Goncalves: Game Unik, Nonton Film Hingga Baca Alkitab
Semenjak wabah virus menghantui warga Ibu Kota, sudah seminggu lebih dagangan Paijo sepi pembeli.
Bisa dipastikan, itu karena banyak perkantoran yang tutup sementara waktu di kawasan Melawai.
Pihak kantor pun mengambil kebijakan work from home kepada para karyawan.
Banyak karyawan yang bernafas lega bisa kerja dari rumah, tapi tidak dengan Paijo.
Nomor ponselnya tak lagi diganggu oleh para karyawan langganannya.
"Pengaruhnya besar lah, biasanya dapat penghasilan kotor Rp 700 ribu, sekarang hanya Rp 450 ribu," ujar Paijo kepada TribunJakarta.com.
• Cerita Siti Sundari, Relawan Asal Depok Rela Rogoh Kocek Pribadi Demi Bantu Warga Hadapi Covid-19
Pria asal Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah, ini mengaku jumlah porsi bakos yang dibawanya menurun.
Biasanya ia menyediakan 70 tapi turun menjadi 40 porsi.