TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, warga ibu kota dengan ekonomi menengah ke bawah yang terdampak wabah corona (Covid-19) bakal menerima bantuan sebesar Rp 1 juta per-keluarga.
Adapun besaran dana tersebut telah disepakati antara Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
Hal ini disampaikan Anies dalam teleconference dengan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin siang tadi.
"Tim DKI dan tim Kemensos menyepakati memberikan dukungan di angka Rp 1 juta per-keluarga," ucapnya kepada Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020).
Anies menyebut, total ada 3,7 juta warga Jakarta yang bakal memperoleh bantuan ini selama dua bulan ke depan.
"Dalam catatan kita ada 3,7 juta orang yang dalan posisi miskin dan rentan miskin," ujarnya.
"Mereka terdampak cukup serius dan perlu ada dukungan untuk bisa membiayai kehidupan di Jakarta," sambungnya.
Tanggung jawab untuk memberikan bantuan ini bakal dilakukan bersama antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI.
Pemprov DKI sendiri memiliki kewajiban tetap memberikan bantuan kepada 1,1 warga miskin.
Sementara itu, pemerintah pusat bakal menggelontorkan anggaran hingga Rp 4,5 triliun untuk ikut berpartisipasi memberi bantuan kepada 2,6 juta warga rentan miskin hingga Mei mendatang.
"Targetnya 2,6 juta orang. Bansosnya Rp 880 ribu diberikan selama dua bulan. April dan Mei, sehingga nilai total Rp 4,576 triliun," jata Anies.
Kemudian, sisa dana sebesar Rp 120 ribu per keluarga itu bakal ditanggung oleh Pemprov DKI.
Relokasi anggaran
Guna memerangi wabah virus corona (Covid-19) di ibu kota, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya telah merealokasi anggaran APBD sebesar Rp 3,02 triliun.
Hal ini disampaikan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dalam teleconference dengan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin siang tadi.
"Di DKI kita sudah alokasikan sampai Mei sebesar Rp 3,02 triliun," ucap kepada Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020).
Meski demikian, Anies tak merinci mata anggaran apa saja yang dialokasikan untuk penanganan wabah corona.
"Per hari ini ada Rp 1,032 triliun, ditambah Rp 2 triliun sampai Mei," ujarnya.
Mantan rektor Universitas Paramadina ini menyebut, anggaran ini bisa saja kembali membengkak bila wabah corona tak juga rampung hingga Mei mendatang.
"Bila berkepanjangan sampai Mei akan kita tambah anggaran," kata Anies.
Diakui Anies, pihaknya langsung bergerak cepat melakukan realokasi anggaran setelah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menguarkan surat edaran nomor 440/2436/SJ tentang pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemda.
Dalam surat itu, pemerintah pusat memberi kelonggaran bagi masing-masing daerah untuk melakukan realokasi anggaran APBD 2020 untuk penanganan Covid-19.
"Secara regulasi kami terimakasih pada pak Tito karena beliau cepat mengeluarkan edaran yang memberikan kelonggaran bagi Pemda terdampak Covid untuk bisa realokasi anggaran," tuturnya.
885 pasien positif corona di DKI
Jumlah pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 885 orang hingga Kamis (2/4/2020) pukul 08.00 WIB.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 90 orang meninggal dunia dan 52 lainnya telah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 562 orang dan 181 lainnya melakukan isolasi mandiri.
Data ini bisa dilihat melalui situs tanggap Covid-19 milik Pemprov DKI Jakarta (corona.jakarta.go.id).
Dari 885 pasien positif corona, sebanyak 553 di antaranya telah diketahui alamatnya.
Sedangkan alamat 332 pasien lainnya belum diketahui.
Adapun 553 pasien positif corona yang telah diketahui alamatnya itu tersebar di 177 kelurahan di Jakarta.
Dari 177 kelurahan itu, jumlah pasien positif corona terbanyak berada di Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat dengan total 19 orang.
Kemudian, posisi kedua ditempati Kelurahan Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan jumlah 17 pasien.
Selanjutnya, Kelapa Gading Timur di Jakarta Utara dengan total 15 orang pasien positif terinfeksi virus corona.
Berikut daftar 10 kelurahan dengan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak di Jakarta :
1. Pegadungan - Jakarta Barat (19 kasus)
2. Senayan - Jakarta Selatan (17 kasus)
3. Kelapa Gading Timur - Jakarta Utara (15 kasus)
4. Kebon Jeruk - Jakarta Barat (14 kasus)
5. Tomang - Jakarta Barat (13 kasus)
6. Kalideres - Jakarta Barat (11 kasus)
7. Pondok Pinang - Jakarta Selatan (11 kasus)
8. Duren Sawit - Jakarta Timur (11 kasus)
9. Cilandak Barat (10 kasus)
10. Srengseng (9 kasus)
• Ibunya Meninggal Saat Hendak Melahirkan, Balita Ini Jadi ODP Covid-19 Karena Demam dan Batuk
• UPDATE Viral Video Vina Garut, VA Jalani Sidang Online: Begini Situasinya Hingga Vonis Hakim
• Angga Heran Lihat Irfan Hakim Pakaikan Ini ke Monyetnya Usai Mandi, Dewi Perssik: Kaya Manusia Ya
• Pengemudi Ojek Ditangkap Terkait Ujaran Kebencian, Hina Habib Luthfi Hingga Salah Persepsi
Dua kecamatan nihil corona
Wabah virus corona ( Covid-19) menyebar dengan begitu cepat di DKI Jakarta dalam beberapa minggu terakhir ini.
Berdasarkan data resmi dari Pemprov DKI Jakarta melalui situs corona.jakarta.go.id, diperoleh informasi bahwa virus corona telah menyebar di 177 dari total 267 kelurahan di Jakarta.
Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah pasien positif corona terbanyak di Jakarta dengan 19 kasus.
Tak sampai di situ, virus ini juga telah menginfeksi 42 dari total 44 kecamatan di Jakarta.
Ini berarti hanya dua kecamatan di DKI Jakarta yang sampai saat ini masih bebas dari penyebaran wabah corona.
Keduanya berada di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kepulauan Seribu Selatan.
Sampai saat ini, belum ada satu pun kasus, baik positif corona maupun pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP) di dua kecamatan itu.
Seperti diketahui, jumlah pasien terinfeksi virus corona di Jakarta mencapai 885 orang hingga Kamis (2/4/2020) pukul 08.00 WIB.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 90 orang meninggal dunia dan 52 lainnya telah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 562 orang dan 181 lainnya melakukan isolasi mandiri. (TribunJakarta.com)