TRIBUNJAKARTA.COM - Peristiwa mengejutkan dialami seorang ibu di Kabupaten Sampang, Madura.
Dering telepon yang terdengar dari dalam kamar mandi, menggiring ibu berinisial S itu menemukan hal yang tak disangka-sangka.
Kejadian itu terjadi pada Jumat (10/4/2020) sekira pukul 16.30 WIB.
Sore itu S bersama anak sulungnya baru pulang dari berjualan kopi di Pasar Srimangunan, Sampang.
Ketika tiba di rumah, S memanggil anak keduanya berinisial BA pelajar kelas XII SMA yang ia tinggal sendirian di rumah.
Setelah dipanggil beberapa kali, tak kunjung ada jawaban.
S kemudian meminta anak sulungnya untuk menelepon ponsel BA.
Sering suara telepon pun terdengar, namun tak kunjung ada jawaban.
• 6 Fakta Seorang Satpam Tampar Perawat di Semarang, Pelaku Tak Terima Diingatkan Agar Pakai Masker
S kemudian mengikuti suara dering telepon itu.
Rupanya dering telepon itu terdengar dari dalam kamar mandi.
S pun menghampiri kamar mandi yang terletak di sebelah rumahnya, dan mendapati pintu kamar mandi terkunci.
Ia kemudian mencoba mengintip melalup sela pintu.
Namun betapa terkejutnya S saat ia melihat kondisi anaknya di dalam kamar mandi.
Ditemukan Tewas Tergantung
Penemuan jasad siswa SMA yang tewas tergantung di kamar mandi itu dibenarkan oleh Kasubag Humas Polres Sampang, Aipda Yoyok.
Penemuan jasad siswa SMA itu bermula ketika ibu korban mengikuti suara dering telepon yang terdengar dari kamar mandi.
"Selanjutnya Ibu korban menghampiri kamar mandi yang ada di sebelah rumahnya dan ternyata pintu kamar mandi itu terkunci sehingga dia mengintip di sela-sela pintu," ujar Yoyok.
Melihat dari celah pintu, ibu korban sontak terkejut mendapati anaknya dalam kondisi tergantung.
• Bolehkah Bayar Utang Puasa atau Puasa Qadha Setelah Nisfu Syaban? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
"Saat mengintip ibu korban seketika terkejut karena melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung," imbuhnya.
Lebih lanjut, ibu korban berteriak dan meminta tolong terhadap tukang becak yang sering mengantarnya saat berangkat ke pasar untuk berjualan kopi.
"Jadi saat tukang becak itu tiba dirumah korban langsung mendobrak pintu kamar mandi," ucap Yoyok.
Gunakan Sarung dan Seutas Tali
Yoyok menambahkan, dari peristiwa tersebut pihaknya mengamankan barang bukti yang digunakan oleh korban untuk bunuh diri.
Diantaranya, satu buah sarung berwarna ungu dan satu buah tali tampar berwarna biru.
Ibu Korban Tak Tahu Penyebabnya
Dilansir TribunMadura, Ibu korban mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab anaknya berbuat nekat.
Ia hanya menjelasakna saat peristiwa tragis itu terjadi, kondisi rumahnya sedang kosong.
Sebab, dirinya sedang berjualan sedangkan kakaknya sedang keluar rumah.
"Untuk penyebab anak saya melakukan hal ini, saya tidak tahu," terangnya.
• Tayang di TVRI Mulai 13 April, Berikut Jadwal Belajar dari Rumah untuk PAUD hingga SMA
Diduga Karena Masalah Asmara
Wakil kepala sekolah di tempat korban belajar, Soni Hadianto menyampaikan, setelah pihaknya mendapat informasi yang beredar BA mengakhiri hidupnya karena perselisihan asmara.
Namun, ia mengaku tidak bisa memastikannya karena menurutnya hal itu merupakan masalah pribadi.
"Saya tidak tahu kepastiannya," ujarnya
Sementara teman sekelas korban, Tia mengatakan jika almarhum memiliki pacar yang sudah berhubungan sekitar tiga tahun lamanya.
Perempuan tersebut berinisial A warga Kecamatan Omben Kabupaten Sampang.
"Tapi dia beda sekolah dengan Almarhum," terangnya saat berada di rumah duka.
Dijelaskan, BA berhubungan dengan A sejak masih duduk di kelas X sedangkan saat ini sudah kelas XII.
"Berarti sudah berhubungan sekitar tiga tahun," pungkasnya.
• Inilah Besaran Gaji ke-13 dan THR PNS Golongan I, II, dan III yang Akan Dicairkan Pemerintah
Korban Dikenal Pendiam
Insiden bunuh diri yang terjadi pada BA itu membuat sejumlah guru dan teman-teman datang ke rumah korban.
Soni Hadiantoro mengaku terpukul dengan meninggalnya salah satu muridnya.
Terlebih, menurutnya korban merupakan murid yang pendiam dan aktif pada saat jam pembelajaran sekolah.
"Almarhum merupakan anak IPA, jadi selesai dia belajar di sekolah pasti langsung pulang, tidak nongkrong," ujarnya.
• Dibuka Sampai 16 April, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang Pertama Hanya untuk 164 Ribu Orang
Ia menuturkan, Almarhum memang tidak aktif dalam organisasi di sekolah namun, tidak ada satupun catatan merah yang diperbuatnya.
Disclaimer: Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(TribunJakarta/TribunMadura/Kompas.com/Surya)