Setidaknya, nasib Cece masih lebih baik ketimbang banyak karyawan di tempatnya kerja tidak jelas.
"Karyawan yang baru bekerja di bawah 2 tahun, enggak digaji bulan ini. Dipanggilnya pun mereka juga belum tahu kapan," lanjutnya.
Anak sulung Cece, Nabila Zahra (19) yang bekerja sebagai karyawan restoran di kawasan Lebak Bulus juga merasa bersyukur.
Meski dirumahkan, Nabila tetap mendapat separuh gajinya untuk bulan ini meski baru bekerja enam bulan.
"Ya masih bisa bersyukur di tengah keadaan begini. Masih mending dari teman saya yang bekerja di restoran lain kena PHK," ucap Nabila.
Selepas berbincang dengan Cece dan Nabila, saya bergegas keluar dari permukiman itu melewati jalan sempit yang sama.
Sembari berjalan, jari telunjuk Nana menunjuk ke atas bangunan kontrakan yang mayoritas dihuni para karyawan restoran steak ternama.
Semenjak badai Covid-19 datang dan bertahan sampai sekarang, lanjut Nana, kontrakan itu sepi ditinggal pergi karyawan ke kampung halaman.
Jadi Tulang Punggung, Hesti Masih Kerja
Berbeda dengan nasib Cece dan Nabila yang dirumahkan.
Hesti, salah satu karyawan di restoran bakmi di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, masih diharuskan kerja.
Meski tetap masuk kerja, pendapatan Hesti sudah dua bulan ini terkena potongan gara-gara corona.
"Mungkin sampai bulan berikutnya," katanya kepada TribunJakarta.com.
Sekitar 70 persen dari 50 karyawan di restoran itu dirumahkan.
Bersyukur tempat tinggal Hesti berdekatan dengan restoran, sehingga diminta masuk bergantian melayani pesanan take away atau delivery.