Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tangerang Selatan (Tangsel), sudah berlangsung lebih dari sepekan, tepatnya 10 hari.
Sejak Sabtu (18/4/2020), kebijakan yang dimaksudkan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 itu, berjalan dengan dinamikanya.
Sejumlah peraturan PSBB yang ditebalkan lewat Peraturan Wali Kota (Perwal) kerap ramai dibicarakan.
Sebut saja, pemakaian masker, larangan berkerumun, dilarang membonceng saat naik motor, beribadah di rumah, belajar di rumah hingga bekerja di rumah, menjadi aturan yang sering terucap.
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengklaim secara aturan, evaluasi kepatuhan masyarakat dinilai positif.
Menurutnya, kesadaran mengenakan masker sudah tinggi. Arus lalu lintas bahkan turun sampai 30%.
"Kalau ukuran PSBB orang banyak pakai masker, menyadari harus pakai masker. Yang ke dua menjaga jarak, arus lalu lintas menurun, PSBB di Tangsel memberikan hasil yang baik."
"Kendaraan turun ada sih 20% sampai 30% sudah menyadari protokol kesehatan. Masih ada sih pelanggarannya, bergerombol lebih dari lima orang. Ke dua, diam di rumah, ini belum maksimal," papar Benyamin saat dihubungi TribunJakarta.com, Senin (27/4/2020).
Evaluasi PSBB tidak hanya dari jumlah pelanggaran PSBB, namun juga dari peningkatan jumlah kasus Covid-19.
Hari pertama PSBB, jumlah kasus orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 777 orang, masih dipantau 623 orang dan selesai dipantau sebanyak 154 orang.
Kasus pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya berjumlah 291 orang. 243 kasus PDP masih dirawat, 11 orang selesai diawasi dan 37 orang meninggal.
Sedangkan kasus positif totalnya berjumlah 76 orang. Sebanyak 44 orang masih dirawat, 14 sembuh dan 18 orang meninggal dunia.
Sementara data terbaru per Senin (27/4/2020), total jumlah kasus ODP sebanyak 960 orang, masih dipantau 693 orang dan selesai dipantau sebanyak 267 orang
Sedangkan total kasus PDP berjumlah 373 orang. 302 kasus PDP masih dirawat, 25 orang selesai diawasi dan 54 orang meninggal.
Kasus positif totalnya berjumlah 86 orang. Sebanyak 53 orang masih dirawat, 15 sembuh dan 18 orang meninggal dunia.
Data di atas menunjukan peningkatan jumlah kasus masih signifikan di setiap kategorinya. Hal itu juga diakui Benyamin.
• Sembuh Covid-19, Ini Alasan Menhub Budi Karya Sumadi Siap Bantu RSPAD di Bidang Transportasi
• Pemprov DKI Kaget Hampir 900 Perusahaan Dapat Izin Kemenperin Beroperasi Saat PSBB
• Ojek Online Mendadak Meninggal Saat Pesan Makanan, Polisi Pastikan Bukan Karena Corona
"Tapi kalau diukur dari angka penderita ODP, PDP yang angkanya cenderung naik, ya belum sepenuhnya PSBB ini memberikan hasil," ujarnya.
Benyamin mengatakan, jika presentase jumlah peningkatan kasus tak kunjung menurun, maka PSBB bisa diperpanjang.
"Kecenderungannya walaupun tidak besar, tapi ada kenaikan, ya PSBB diperpanjang," ujarnya.