Ia bercerita luka bakar itu didapat karena pernah mengalami peristiwa kecelakaan motor sekitar tahun 1997-1998.
"Pokoknya pas saya di rumah sakit terus saya lihat TV ada kerusuhan rame-rame 1998 itu bakar-bakar sana sini," cerita Supriyanto.
Meski begitu, Supriyanto telah ikhlas dan pasrah menjalani semuanya.
Ia malah bersyukur masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan.
• Yayasan Penyalur Pembantu Rumah Tangga: Permintaan Jadi ART Tinggi, Calon Majikan Tidak Ada
"Pokoknya ya mau gimana, saya dikasih hidup juga alhamdulilah," sambungnya,
Mendengar kisah haru Supriyanto, Baim Wong tampak terdiam.
Ia kembali tergugah hatinya untuk memberikan bantuan kepada Supriyanto demi meringankan beban.
"Nih buat akang," kata Baim Wong seraya menyodorkan uang ratusan ribu.
Tak langsung menjulurkan tangannya untuk mengambil uang, Supriyanto malah bersikap tak biasa.
Supriyanto tampaknya tak mau jika dirinya hanya menerima uang yang diberikan Baim Wong.
Ia meminta ayahanda Kiano ini mengambil tisu jualannya sebagai ucapan terima kasih.
"Ini (re, uang) ambil semua," suruh Baim Wong.
"Ya Allah Ya Robbi, tapi ambil tisu ya mas," kata Supriyanto dengan sedikit tawa.
Mendengar permintaan tersebut, Baim Wong tampak kagum dengan sosok Supriyanto.
"Tisu? Boleh dong, dia (re, Supriyanto) itu gitu orangnya," ucap Baim Wong tertawa.