TRIBUNJAKARTA.COM - Sebuah perahu yang membawa 12 guru sebuah SMA di Ogan Ilir, yang hendak pergi berziarah ke makam seorang tokoh penyebar Islam di desa tersebut terbalik dan tenggelam di sebuah rawa di Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu Ogan Ilir, Selasa (26/5/2020).
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Selasa (26/5/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.
Dalam kejadian itu terdapat empat guru honorer yang meninggal dunia, satu diantaranya Wiwin A Gani.
TONTON JUGA:
Orang tua Wiwin A Gani, Romlan (60) dan Mardiah (60) tampak begitu terpukul atas kepergian sang anak.
Ibunda Wiwin, Mardiah (60) tak henti menangis di depan jasad anak yang terbujur kaku.
• Buat Sang Ayah Murka, Billy Syahputra Akui Jual Rumah Olga Cuma Prank: Biar Ingat Sosok Almarhum
Romlan ayahanda Wiwin A Gani menjelaskan, ia mendapat informasi terjadinya kecelakaan perahu yang menyebabkan anaknya meninggal dunia dari tetangganya.
Tak lama ia mendapat kabar lagi anaknya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal.
FOLLOW JUGA:
“Saya dapat kabar dari kawan bahwa anak saya Wiwin perahunya karam, saat ini sedang dicari, segera saya pergi ke lokasi dan mendapati anak saya sudah meninggal,” ujar Romlan.
Romlan menuturkan, Wiwin merupakan anak tunggal dan bekerja sebagai guru honorer di SMA Nurul Yaqin.
“Dia anak tunggal kami, sehari-hari mengajar sebagai tenaga honorer di Nurul Yaqin,” aku Romlan.
• Sisi Lain Mamah Dedeh yang Jarang Tersorot: Beli Beras 200 Kg Tiap Bulan & Punya Rumah Berlapis Emas
Lebih lanjut, Romlan memaparkan, Wiwin tak memberitahu jika ia hendak pergi berziarah. Tahu-tahu ia justru mendapatkan berita duka sang anak tewas karena kecelakaan.
“Ia tidak pamit ke saya kalau hendak ziarah ke makam Sang Raja Umar yang merupakan penyebar agama Islam di sini,” ucap Romlan.
Keterangan Bupati Ogan Ilir