Persija Jakarta

Kabar Persija! Cerita Baihakki Khaizan Soal Ramdani Lestaluhu Hingga Ismed Pernah Tak Pakai Nomor 14

Penulis: MuhammadZulfikar
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persija Jakarta

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mantan pemain Persija Jakarta, Baihakki Khaizan, bercerita tentang Ramdani Lestaluhu yang pernah menjadi 'office boy' ketika masih menimba ilmu di diklat Persija.

Baihakki Khaizan merupakan salah satu pemain asal Singapura yang pernah membela Persija Jakarta.

Pemain timnas Singapura itu bergabung ke Persija pada gelaran ISL 2009/2010 dan bertahan selama satu musim.

Meski hanya bermain selama satu musim untuk Macan Kemayoran, Baihakki mengaku punya banyak teman selama berada di Jakarta.

Salah satunya adalah bek Bali United, Leonard Tupamahu, yang menjadi rekannya selama berada di Persija.

"Saya punya banyak teman di Jakarta. Salah satunya yang saya rasa dekat sekali yaitu Leonard Tupamahu," tutur Baihakki dilansir Bolasport.com dari Youtube Persija.

Selain Leonard, Baihakki juga mengaku memiliki kedekatan dengan Ramdani Lestaluhu yang masih berada di Persija hingga kini.

Ketika Baihakki berada di skuad Macan Kemayoran, Ramdani saat itu masih menimba ilmu di Diklat Persija U-21.

Karena usianya yang masih muda, Ramdani kerap menjadi 'office boy' atau OB bagi para seniornya.

"Juga anak-anak lain seperti waktu dulu itu Ramdani, sekarang sudah jadi pemain bintang," kata Baihakki.

"Kalau dulu dia sering disuruh buatin kopi buat kami, buatin mi."

"Sudah 10 tahun, mereka sudah mengembangkan diri mereka," tuturnya lagi.

Ramdani Lestaluhu memang telah menjelma menjadi salah satu gelandang yang patut diperhitungkan di Indonesia.

Sejak kembali ke Persija Jakarta dari Sriwijaya FC pada 2014, pemain asal Tulehu itu hampir tak tergantikan di lini tengah Macan Kemayoran.

Sejauh ini, Ramdani telah mengemas 169 pertandingan bersama Persija dan mengoleksi 28 gol.

Ramdani juga merupakan salah satu gelandang yang kerap dipanggil timnas Indonesia.

Dia paling aktif membela tim Garuda ketika dipanggil timnas U-23 Indonesia pada periode 2011-2014.

Ismed pernah tak pakai nomor 14

Berkarier bersama Persija Jakarta selama hampir 17 tahun, ternyata Ismed Sofyan pernah memakai nomor punggung selain 14.

Nomor punggung tentu saja menjadi identitas penting untuk setiap pemain sepak bola, salah satunya kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan.

Ismed Sofyan memang dari awal mulai karier sebagai pemain sepak bola hingga saat ini tetap setia bersama Persija Jakarta.

Selama ini Ismed identik dengan nomor punggung 14.

Akan tetapi, saat ia melakoni debut bersama Persija pada tahun 2003, Ismed ternyata sempat menggunakan nomor punggung berbeda.

Bergabung dengan tim berjulukan Macan Kemayoran saat itu ternyata membuat Ismed tak bisa menggunakan nomor punggung kesukaannya.

Hal itu karena di awal karier Ismed Sofyan bersama Persija, nomor 14 kesukaannya telah bertuan.

Saat itu kebetulan nomor punggung 14 sudah digunakan oleh bek Persija Jakarta, Djet Donald La’alla.

Karena tak bisa memakai nomor 14, pemain yang saat ini berusia 40 tahun itu akhirnya menggunakan nomor punggung 4.

Namun, nomor 4 tak lama dipakai oleh Ismed.

Pada musim berikutnya, Djet Donald memutuskan hengkang dari Persija sehingga nomor 14 pun kosong.

Akhirnya Ismed mengganti nomor punggung menjadi 14 dan hingga saat ini nomor itu masih melekat serta menjadi identitas untuk pemain asal Aceh tersebut.

Setiap pemain biasanya memiliki makna dan arti tersendiri untuk nomor punggung yang mereka gunakan.

Tak berbeda dengan Ismed Sofyan, yang mengaku bahwa nomor 14 ternyata angka kesuksesannya.

“Tak ada alasan khusus, apalagi ini nomor keramat atau nomor kesukaan,” kata Ismed Sofyan sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persija.

Selama berkarier di sepak bola, Ismed memang beberapa kali menggunakan nomor berbeda.

Ismed terutama lebih sering memakai nomor lain saat membela timnas Indonesia.

Hal itu disebabkan sudah ada yang menggunakan nomor tersebut atau karena memang ia lebih memilih untuk mengenakan nomor lain.

“Saya juga beberapa kali menggunakan nomor selain 14, terlebih di timnas. Saya sempat menggunakan nomor 4, 3, 2, bahkan 10,” tutur Ismed.

Selama 17 tahun lamanya memperkuat Persija Jakarta, tentu nomor 14 milik Ismed bakal menjadi identitas yang kuat dan selalu diingat oleh The Jakmania.

Mempertahankan nomor punggung itu pun menjadi pilihan pemain untuk selalu diingat dan dikenang oleh pencinta sepak bola ketika ia pensiun.

PSBB Tangsel Diperpanjang, Airin Izinkan Dibukanya Rumah Ibadah, Sementara Mal Masih Dipertimbangkan

Sudah Merasa Tua, Bintang Sepak Bola Singapura Tertarik Ikuti Jejak Bambang Pamungkas

Istri Ajak Dua Selingkuhan Berhubungan Badan di Rumahnya, Alasan Tidak Nafsu dengan Suami

Bongkar Percakapan Reino Barack Soal Syahrini, Aisyahrani Cerita Pernah Didatangi Luna Maya

Sering Begadang Saat di Rumah Aja? Waspada 5 Efek Kurang Tidur Pada Kecantikan Anda

Eks pemain Persija puji dukungan The Jakmania

Mantan pemain Timnas Singapura, Fahrudin Mustafic menceritakan pengalaman luar biasa ketika memperkuat Persija Jakarta pada Liga Indonesia 2009-2010.

Meski hanya bermain satu musim, pria yang sudah pensiun dari dunia sepak bola profesional itu mengaku senang pernah menjadi bagian tim kebanggan The Jakmania.

Hal yang tidak pernah dilupakan Mustafic ketika memperkuat Persija Jakarta adalah dukungan spesial dari suporter The Jakmania disetiap pertandingan.

Disetiap pertandingan yang dimainkan Persija, suporter The Jakmania sangat fanatik dan selalu memberikan dukungan spesial di sisi lapangan.

“Setelah 10 tahun berlalu saya masih bisa membayangkan bagaimana bermain di Persija yang sangat spesial untuk saya," kata Mustafic dikutip laman resmi klub, Minggu (31/5/2020).

“Banyak hal positif yang saya dapatkan di Jakarta. Saya melihat sekitar 40 ribu penonton di setiap laganya. Yang spesial dari mereka kalah dan menang tetap mendukung Persija. Saya selalu menyukai hal ini dan selalu saya ingat hingga kini,” tambahnya.

Lebih lanjut, pria berdarah Serbia itu selalu terbayang bagaimana fanatiknya suporter The Jakmania dalam memberikan dukungan.

"Persija adalah klub besar dan semua orang menerima saya. Saya sangat senang dapat bermain di GBK yang didukung puluhan ribu penonton,” tutup Mustafic. (BolaSport.com/TribunJakarta.com)

Berita Terkini