Yessi mengatakan, sebagian besar dari jenis-jenis reptil di atas berasal dari tanah Papua, Papua Nugini, dan Australia.
"Panana atau kadal lidah biru ada 45 ekor tidak beracun dan penyebarannya itu ada di Maluku, Papua, dan Australia. Lalu ada ular Monopohon 20 ekor yang sering dikenal ular boa terkecil dunia yang hanya ditemukan di Papua dan Papua Nugini," jelas Yessi.
"Kemudian ular Patoa Halmahera tiga ekor, yang merupakan ular non berbisa di Papua, Papua Nugini, dan Australia," sambung dia.
Kendati demikian, kadal Soa Layar dan Panana bukan hewan yang dilindungi namun pengirim tidak bisa menyertakan surat kepemilikan, serta surat pengiriman hewan.
Di mana, untuk mengirim reptil hewan reptil harus dilengkapi Surat Angkut Tumbuhan Satwa Liar Dalam Negero (SATSL-DN) dan sertifikat Kesehatan dari Kantor Karantina Soekarno-Hatta.
Sementara, untuk Ular monopohon dan Ular Patoa masih menjadi reptil yang dilindungi.
"Kenapa diamankan, karena pengangkutan hewan liar ini harus dilengkapi surat angkut tumbuhan satwa liar dalam negeri tapi tidak disertai," ucap Yessi.
Atas peristiwa ini, Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap dua tersangka pemilik barang bernisial TK dan sopir berinisial TD.
Keduanya pun disangkakan pasal 36 UU nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman hukuman denda maksimal Rp 250 juta.
"Keduanya juga disangkakan pasal 87 UU RI nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan dengan ancaman dua tahun penjara atau dendan maksimal Rp 2 miliar," tutup Yessi.
Ratusan Reptil Ilegal Asal Papua Diperjualbelikan Secara Online
Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan praktik jual beli reptil ilegal di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta.
Penggagalan tersebut dilakukan pada Rabu (3/6/2020) setelah Polresta Bandara Soekarno-Hatta mencurigai empat boks besar.
Saat dibuka, benar saja isinya ada 153 ekor reptil ilegal asal Papua yang tidak dilengkapi dengan surat pengiriman dan kepemilikan.
Wakapolresta Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Yessi Kurniati, mengatakan ratusan reptil tersebut akan diperjualbelikan secara online dari Jakarta.