Baca tanpa iklan
Perawatan ini sebelum sang bayi diserahkan ke Panti Sosial Asuhan Anak Cipayung, Jakarta Timur.
Hal tersebut setelah ada surat pernyataan yang ditandatangani Wahati dan suaminya bahwa mereka bersedia menyerahkan buah hatinya karena tak mampu mengurus.
"Kondisi mentalnya memang terganggu. Saat melahirkan di 2018 juga memang sudah terganggu kondisinya," kata Masyudi.
• Anies Izinkan 50% Karyawan Bekerja di Kantor, Wagub Riza Patria: Kalau Bisa 25% Saja
Menurut Masyudi pada 2018 lalu, Wahati dan anaknya sempat dikirimkan ke Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ia tak tahu ceritanya mengapa Wahati bisa kembali lagi ke jalan hingga akhirnya kembali melahirkan seorang diri.
Termasuk mengenai keberadaan bayi yang dilahirkan Wahati pada 2018 lalu.
• Jelang Dibuka, Taman Mini Indonesia Indah Disemprot Disinfektan
• Gelar Pertemuan Khusus dengan PSSI, PT LIB Setuju Liga 1 dan Liga 2 Kembali Dilanjutkan
• Kenang Julia Perez, Jessica Iskandar Ungkit Momen di Mobil Bareng Raffi & Denny Cagur: Inget Banget
Setahu Masyudi, Wahati masih memiliki keluarga yang tinggal di wilayah Jakarta Timur.
"Dia juga punya anak yang sudah bekerja dan pernah membesuk orangtuanya sekitar tahun 2019 awal, sebelum dia (Wahati) kita serahkan ke Panti Kebon Kosong waktu itu untuk pembinaan ibu dan anak."
"Dari situ kita dapat informasi bahwa awalnya (jadi depresi) karena perceraian, akhirnya dia ke daerah Jakbar ini, ikut dengan orang pemulung," papar Masyudi.
Bayi dirawat di panti asuhan
Bayi laki-laki yang dilahirkan Wahatiakan dirawat di Panti Sosial Asuhan Anak Cipayung, Jakarta Timur.
Hal tersebut atas izin dari Wahati beserta suaminya yang telah menandatangani surat pernyataan.
Alasan keduanya merelakan buah hatinya dirawat petugas panti karena ketidakmampuan ekonomi.
Terlebih, kondisi Wahati juga alami depresi.
Ia pun akan menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit, Jakarta Timur.