Bahkan, kendaraan warga milik Tomi Sugiarto di rumah no 50, Pajero sport warna putih B 1373 BJV turut dihancurkan.
Sebelum merusak rumah Nus Kei, rupanya anggota kelompok John Kei lebih dulu menganiaya anak buah Nus Kei, yakni AR dan YDR alias ER.
Mereka terjebak kemacetan saat mengendarai motor di Jalan Raya Kresek tak jauh dari pertigaan ABC, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Sekitar empat orang anak buah John Kei yang turun dari mobil lalu menganiaya AR dan YDR. AR terluka dan empat jarinya putus.
Sementara YDR yang sempat kabur kemudian tertangkap, langsung dianiaya anak buah John Kei menggunakan senjata tajam hingga banyak luka di tubuhnya.
YDR sempat dibawa ke rumah sakit di Kembangan namun tewas dalam perjalanan. Korban sudah dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (22/6/2020) sore.
Anak buah John Kei yang mengendarai mobil sempat melindas tubuh ER sebelum kabur. ER sempat bangun tapi pingsan di tengah jalan dengan badan penuh luka.
Soal Obrolan Nus Kei dan John Kei
Selesai menghadiri pemakaman YDR, Nus Kei mengakui tak pernah ada pertemuan dengan John Kei.
• Nus Kei Mengaku Ingin Berdamai, Polisi Pastikan John Kei Tetap Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Terhitung sejak John Kei mendapat pembebasan bersyarat dan keluar dari Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Desember tahun lalu.
Soal komunikasi via WhatsApp, John Kei pernah mengajak Nus Kei bertemu untuk membahas persoalan proyek di Ambon.
Nus Kei menyanggupi pertemuan itu, namun ia meminta John Kei agar tidak melibatkan orang lain soal masalah mereka.
"Ini masalah kita berdua, selesaikan berdua. Jangan libatkan orang lain," kata Nus Kei menirukan pesan WhatsApp kepada John Kei.
Ia memastikan tak ada pesan bernada saling mengancam. Sebagai paman dan orangtua, Nus Kei jauh-jauh hari ingin berdamai dengan John Kei.
"Fair dong kalau saya WA seperti itu. Saya maunya damai saja, kita ini bersaudara."