Baca tanpa iklan
"Tiga hari ini, mulai Senin, Selasa, dan Rabu ada kegiatan MPLS SMAN 1 Jakarta," kata Rianna, saat diwawancarai TribunJakarta.com, di SMAN 1 Jakarta, Senin (13/7/2020).
Dia menjelaskan, proses MPLS ini tak semudah yang dibayangkan.
Pihak SMAN 1 Jakarta telah melakukan pencarian data lengkap perihal peserta didik baru.
Nama metode pencarian data peserta didik baru ini, pra-MPLS yang telah dilakukan sejak Sabtu lalu.
"Sebelumnya kami ada kegiatan pra-MPLS pada Sabtu. Pada hari itu, kegiatan MPLS ini ingin menggabungkan peserta didik yang baru," tutur Rianna.
"Karena secara daring itu, kami tidak mudah (mencari data siswa) karena banyak jumlahnya," lanjut Rianna.
Kendala laimnya, kata dia, beberapa peserta didik baru tak mencantumkan nomor ponselnya sehingga sulit dikirimkan informasi ihwal kegiatan MPLS.
"Sistem PPDB online tersebut juga banyak siswa yang tak menuliskan nomor telepon. Jadi kami harus benar-benar cari secara teliti," jelas Rianna, yang juga sebagai Guru bidang Studi Seni Budaya SMAN 1 Jakarta.
"Supaya mereka dapat berkomunikasi dengan kami dan mengikuti MPLS secara daring atau online," sambungnya.
• Tanggapan SMPN 5 Jakarta Soal Siswanya Kehilangan Smartphone saat Tahun Ajaran Baru Dimulai
• Tahun Ajaran Baru Belajar Daring, Wali Murid Ini Terkendala Karena HP Putranya Hilang
Meski begitu, panitia MPLS SMAN 1 Jakarta berhasil mengumpulkan seluruh nomor ponsel peserta didik baru pada Minggu kemarin.
"Alhamdulillah, sampai hari Minggu kami masih ketemu semua," ucap dia.
Kendati demikian, ternyata beberapa peserta didik baru ada yang belum menggunakan aplikasi WhatsApp (WA).
Alhasil, pihak SMAN 1 Jakarta mengirimkan informasinya secara mengirim pesan SMS atau meneleponnya.
"Namun, ternyata ada juga yang tidak menggunakan WA. Akhirnya kami pakai nomor SMS atau via telepon. Akhirnya kami berhasil menginfokan kegiatan pada Senin ini," kata Rianna.
Hari ini, kegiatan MPLS di sana dilakukan secara daring dan berjalan lancar.