"Memang pinjam uang, biasanya Rp 50.000 ya dikasih saja."
"Kadang juga mau nangis lihatnya."
"Kasihan kalau sampai pinjam ke rentenir kan," ungkap Eka.
Sbelumnya diberitakan, Ida (45) tampak sibuk di lapak pemulung dekat rumahnya.
Ia tinggal di RT 03 RW 04 Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Suaminya bernama Mahdi (46), bekerja sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang.
Sedangkan Ida mengumpulkan plastik sampah untuk dijual kembali.
Pasangan suami istri ini mempunyai 2 anak. Anak bontotnya masih berusia 4 tahun.
Sedangkan anak pertama diberi nama Nurhisma.
Nurhisma saat ini duduk di kelas 2 SMPN 22 Kota Tangerang.
"Anak saya enggak punya HP (handphone)."
"Jangankan beli HP, beli beras saja susah," ujar Ida saat dijumpai Wartakotalive di kediamannya, Kota Tangerang, Rabu (15/7/2020).
• Tak Dipenjara Usai Vonis Bersalah Majelis Hakim karena Aniaya Dipo Latief, Nikita Mirzani Menangis
Saat pandemi seperti ini, proses belajar mengajar melalui online diterapkan pemeritah.
Nurhisma pun terkadang kesulitan mengikutinya lantaran tak mempunyai gadget.
"Saya orang tuanya juga enggak punya HP."
• Surat Sakti Pejabat Bareskrim Polri yang Muluskan Pelarian Sang Buronan Djoko Tjandra