Baca tanpa iklan
"Kalau aturannya diharapkan kaku, ketat ya nanti di mana masyarakat untuk berekspresi, kaya CFD misalnya, apa bedanya itu (belajar tatap muka) dengan kita melakukan CFD," ucapnya.
"Iyakan, sementara sekolah seumpanya kaya kemarin standar (protokoler kesehatan) role model itu sudah sedemikian rupa, bisa lihat sekali-kali ke sana," tegasnya.
Dia juga berharap surat permohonan izin untuk menggelar simulasi tatap muka dapat dijawab Kemendikbud.
Selain mengirim ke Kemendikbud, Pemkot Bekasi juga sudah menturati Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kan kita juga harus flaksibel lah memandang sebuah persoalan, jangan hanya terkungkung aturan, misal ini dilarang itu dilarang," tuturnya.
"Saya bikin surat ke kementerian, gubernur, nah dijelaskan apa yang harus (diperbaiki), berarti kan ada solusinya," tegas dia.