Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang berencana akan memberikan internet gratis untuk siswa yang belajar secara online atau daring selama pandemi Covid-19.
Sebab, tidak dipungkiri masih banyak warga di Kota Tangerang yang terhambat belajar karena terbentur masalah kuota internet.
"Ini bisa membantu masyarakat kita yang belajar secara virutal untuk menggunakan akses internet gratis," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah melalui sambungan telepon, Rabu (5/8/2020).
Dia melanjutkan, pada tahap awal akan dibangun di tingkat RW yang kemudian dikerucutkan ke tingkat RT.
Saat ini, lanjut Arief, program internet gratis tersebut masih dalam rancangan teknis dan dibicarakan bersama provider internet.
"Sedang komunikasi dengan provider, mudah-mudahan dengan RW-Net kita kembangkan jadi RT-Net," ucap dia.
Pasalnya, program internet gratis tingkat RW tersebut bisa dinikmati warga Kota Tangerang pada September 2020 mendatang.
"Kita terus dorong mudah-mudahan bulan depan sudah bisa terimplementasi," kata Arief.
Sebagai informasi Kota Tangerang masih belum mengizinkan proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan dan Gubernur Banten, program belajar tatap muka rencana akan dimulai pada Desember 2020.
Beda dengan Pemkot Tangerang, Pemerintah Kabupaten Tangerang justru sudah bersiap-siap untuk melaksanakan sekolah tatap muka.
Bahkan untuk pekan ketiga dan keempat, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang akan melakukan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan metode ganjil genap.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Saifullah mengatakan, simulasi akan dilakukan di 1.013 sekolah untuk jenjang SMP dan SD atau sederajat.
"Jadi ada sistem ganjil genap, yang mana kita atur untuk metode pembelajarannya. Ada yang tatap muka dan ada juga yang online. Dan itu berdasarkan nomor absen (daftar hadir, red))," ujar Saifullah saat dikonfirmasi, Rabu (5/8/2020).
Contoh untuk hari pertama, daftar hadir yang ganjil akan melakulan proses KBM di sekolah.
Lalu yang genap akan melakukan KBM melalui daring atau metode online.
Saifullah melanjutkan, untuk tetap menjaga aturan dalam protokol kesehatan Covid-19, bagi pelajar yang melakukan proses KBM secara tatap muka, nantinya akan dibagi dua.
• Ada Promo Harga Tiket Dufan Sambut HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Simak Cara Pembeliannya
• Kisah Pilu Wanita Gangguan Jiwa Diperkosa di Depan Anak & Hamil, Diduga Akan Dijadikan Kurir Narkoba
• 11 Sekolah di Bekasi Ajukan Belajar Tatap Muka, Kirim Surat ke Mendikbud Hingga Surat Bermaterai
"Kita kan harus tetap physical distancing, jadi untuk yang di sekolah dibagi dua lagi, supaya di dalam kelas tidak terlalu banyak orang. Dan dalam pembagian itu kita gunakan metode shift, dimana ada kelas pagi dan siang," terang dia.
Pada metode shift ini, setiap anak hanya akan mengikuti KBM selama dua jam tanpa istirahat.
Untuk kelas pagi diatur mulai pukul 07.00-09.00 WIB, lalu untuk kelas siang mulai pukul 11.00-13.00 WIB.