TRIBUNJAKARTA.COM - Duka dirasakan oleh keluarga Staf KPU Yahukimo Papua, Hendri Jovinski yang tewas dibacok orang tak dikenal (OTK) di Jalan Gunung, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua pada Selasa siang (11/8/2020).
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menuturkan, dari keterangan saksi berinisial KM yang bersama korban saat itu, pelaku bercelana loreng dan berambut gimbal.
Peristiwa tewasnya Hendri itu bermula ketika ia bersama KM mengendarai sepeda motor dalam perjalanan kembali ke Dekai.
TONTON JUGA:
Mereka baru kembali mengantar obat untuk rekannya, KP.
"Setelah melintasi Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, saksi dan korban diadang oleh seorang pria bercelana loreng dan berambut gimbal memegang dua pisau/sangkur menanyakan kedua korban tersebut, 'kalau kalian orang mana, orang Indonesia, mana KTP-nya?" ujar Kamal melalui rilis, Selasa malam.
• Ramalan Zodiak Cinta Kamis 13 Agustus 2020, Virgo Waspadai Perselisihan, Taurus Mudah Cemas
Pelaku tidak beraksi sendirian.
Saksi melihat ada rekan pelaku yang bersembunyi di dalam hutan.
FOLLOW JUGA:
Saat menerima KTP Hendri, pelaku berjalan ke arah belakang Hendri dan langsung menusuk punggung korban.
Melihat rekannya ditusuk, KM berlari meninggalkan sepeda motor sambil berteriak minta tolong.
"Saat itu juga datanglah teman pelaku dari arah kali jembatan sambil memegang satu buah sangkur dan langsung menusuk korban di bagian leher," kata Kamal.
• Amalan Terbaik yang Bisa Dikerjakan di Bulan Muharram, Jangan Sampai Terlewat!
Pelaku kemudian kabur meninggalkan pelaku yang tewas di tempat.
Mendengar teriakan KM, warga sekitar mendatangi lokasi dan menghubungi polisi. Jenazah Hendri kemudian dibawa ke RSUD Dekai.
Kabar meninggalnya Hendri Jovinski (25) itu membuat keluarganya terpukul.
Adik kandung korban, Helga Mauli Jovinska (17) menjelaskan, kabar itu diterima pada Selasa sore (11/8/2020).
Helga menjelaskan, sang kakak terakhir kali berkomunikasi pada keluarga dua hari sebelum peristiwa nahas tersebut.
• Duda Beranak 3 Bawa Kabur Remaja Usai Dihamili, Ibu Korban Akui Pelaku Kerap KDRT Istri: Saya Takut
"Terakhir telepon dua hari yang lalu, soalnya susah sinyal di sana. Biasanya ngabarin, kalau ada sinyal biasanya telepon," tegas Helga Mauli Jovinska dilansir dari Kompas.
Helga menuturkan, korban baru bertugas di KPU Yahukimo sekitar satu tahun.
Ia bahkan menilai sejak bertugas di sana, korban baru pernah pulang satu kali ke kampung halamannya, beberapa bulan lalu.
"Sudah berangkat (lagi) malah kayak gini, kalau tahu mau kayak gini, tidak mungkin suruh berangkat. Pulang baru sekali itu, sempat telepon tahun depan mau pulang, malah kayak gini, tidak nyangka banget," tutur Helga Mauli Jovinska.
Helga menyatakan, sifat sang kakak yang merupakan pendiam.
Korban merupakan lulusan Institut Teknologi Telkom (ITT) Telkom Purwokerto jurusan rekayasa perangkat lunak tahun 2018.
• Rencana Khitankan Anak Semata Wayang Pupus, Suharjo dan Istri Wafat saat Kecelakaan di Tol Cipali
Hingga kemudian, korban diterima sebagai PNS di KPU Yohukimo.
Sementara itu, Komisoner KPU Banyumas Hanan Wiyoko mengatakan, korban akan dimakamkam di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Rewulu Wetan, Kelurahan Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY.
"Keluarga di Banyumas sudah berangkat ke Yogyakarta tadi pagi pukul 06.00 WIB," tulis Hanan melalui pesan singkat, Rabu (12/8/2020).
FOLLOW JUGA:
Diterbangkan ke Yogyakarta
Jenazah Hendri diterbangkan ke Yogyakarta, Rabu (12/8/2020) pagi ini.
Pesawat yang disewa KPU Yahukimo sudah bertolak dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura menuju Bandara Nop Goliat Dekai.
"Kita (KPU) sudah komunikasi dengan keluarga almarhum dan keluarganya mau Hendri dimakamkan di Yogyakarta," ujar Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay pada Rabu(12/8/2020).
• Tanpa Alasan Jelas, Pemobil Rusak Kendaraan Lain Gunakan Stik Baseball Saat Macet
"Rencananya hari ini jenazah dari Dekai ke Jayapura, lalu Jayapura ke Jakarta, dan dari Jakarta ke Yogyakarta," kata Theodorus menambahkan.
Seluruh biaya pemulangan jenazah Hendri akan ditanggung oleh KPU Yahukimo.
Theodorus menyesalkan kejadian yang merenggut nyawa Hendri dan menyebut insiden tersebut sebagai aksi yang tidak berprikemanusiaan.
"Ini tindakan biadab yang tidak berprikemanusiaan," kata dia. (tribunjakarta/kompas)