"Saya berharap Pak Anies bisa menahan diri dengan tidak membuka bioskop. Sekarang bukan waktu yang tepat," tutupnya.
Ini Kata Pengamat Kebijakan Publik
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, mengkritisi rencana Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka bioskop kembali.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebaiknya cermat mengambil keputusan.
"Jika bioskop mau dibuka lagi, Pemprov DKI betul-betul memastikan penegakan protokol kesehatan Covid-19," kata Trubus, saat dihubungi, Kamis (27/8/2020).
"Selama ini munculnya klaster, menurut saya, persoalannya karena lemah pengawasan," sambungnya.
Satu di antara solusinya, kata Trubus, yakni mengajak masyarakat berperan sebagai tim Gugus Covid-19 pada bioskop.
"Mungkin dibentuk pengawas dari aparat sipil negara (ASN) bekerja sama dengan tim gugus Covid-19 bioskop," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies dalam waktu dekat bakal membuka bioskop kembali.
Regulasi terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di dalam bioskop pun sedang disiapkan Pemprov DKI.
"Kami merujuk kepada studi dan kajian para pakar terkait dengan penanganan dan pengelolaan kegiatan di dalam bioskop yang sudah dilakukan di berbagai negara,” ucapnya dalam siaran pers virtual di kanal youtube BNPB, Rabu (26/8/2020).
Anies menyebut telah berkoordinasi dengan para pelaku usaha ihwal rencana pembukaan bioskop.
“Pembicaraan sudah berlangsung dan para pelaku usaha juga sudah posisi bersiap, karena sejak bulan Juni sesudah DKI memasuki masa transisi, para pelaku usaha sudah berkomunikasi untuk membahas persiapan,” jelasnya.
Namun, Anies tak menyebut waktu pasti pembukaan bioskop ini.
Namun, kata Anies, pembukaan bioskop bakal diawasi secara ketat.
Terkhusus ihwal penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Dalam waktu dekat kegiatan bioskop akan kembali dibuka dan protokol kesehatan akan ditegakkan lewat regulasi detail,” kata Anies.
“Kami juga lakukan pengawasan ketat, sehingga pelaku industri memberikan jasa kepada masyarakat tanpa risiko yang besar,” tutupnya.
Soal Anies Ingin Pesepeda Masuk ke Jalan Tol, Komunitas: Sama Saja Pembunuhan Massal
Wakil Ketua Umum Bidang Komunitas Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Toto Ame, mengkritisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pesepeda bisa masuk ke jalan tol.
Menurut Toto, hal ini dapat dinilai sebagai pembunuhan massal bagi para pesepeda jika masuk jalan tol.
Sebabnya, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang traffic cone atau pembatas jalur itu dinilai rentan kecelakaan.
"Kalau hanya satu ruas dan dibatasi pakai traffic cone begitu, sama saja pembunuhan massal," kata Toto, saat dihubungi Wartawan, Kamis (27/8/2020).
Namun, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup arus lalu lintas di jalan tol baru-lah dinilai efektif bagi para pesepeda.
"Kalau misalnya jalan tol ditutup sama sekali, tidak ada kendaraan bermotor hanya sepeda, itu oke banget," tegas Toto.
Kendati begitu, Toto menyebut hal ini tak mungkin dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Tapi kan kayaknya tidak mungkin (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) melakukan begitu," ucapnya.
"Saya tegas, kalau hanya dibatasi (traffic cone) sangat amat tidak setuju. Itu sama saja pembunuhan massal untuk pengguna sepeda," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) mengizinkan pesepeda masuk Jalan tol.
Surat permohoan bernomor 297/-1.792.1 tentang pemanfaatan ruas Jalan Tol Lingkar Dalam (Cawang-Tanjung Priok) telah dilayangkan ke Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimuljono.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, permohonan ini dilayangkan untuk mengakomodir pesepeda yang jumlahnya meningkat tajam.
"Oleh sebab itu, pak gubernur mengusulkan kepasa pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya mulai dari Kebon Nanas sampai dengan ke arah Priok satu sisi yang akan digunakan sebagai jalur sepeda sementara," ucapnya, Rabu (26/8/2020).
Kebijakan yang Aneh-aneh
Wakil Ketua Umum Bidang Komunitas Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Toto Ame, mengkritisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pesepeda bisa masuk ke jalan tol.
Menurut Toto, rencana kebijakan tersebut dinilai aneh dan tak masuk akal.
"Jangan bikin kebijakan yang aneh-aneh, deh," kata Toto, saat dihubungi Wartawan, Kamis (27/8/2020).
Toto pun sempat berkomunikasi dengan anggota ISSI ihwal membahas hal tersebut.
Namun, Toto menyebut para anggota ISSI tercengang ketika mendapat informasi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini ingin pesepeda masuk jalan tol.
"Saya sempat tanya ke teman-teman ISSI, pernah tidak mengajukan permohonan kepada gubernur latihan road bike di jalan tol, tidak ada tuh," jelas Toto.
"Jadi, tidak pernah. Saya aya kaget begitu (mendapat informasi Anies ingin pesepeda masuk jalan tol)," sambungnya.
Toto mengatakan, dirinya tak dapat membayangkan bagaimana caranya pesepeda masuk ke jalan tol
"Bagaimana ceritanya, satu ruas ditutup di pinggir tol, barengan dengan kendaraan roda empat di jalan bebas hambatan," tutur Toto.
"Bebas hambatan kan minimal 50 kilometer per jam, lalu sepeda hanya dibatasi traffic cone. Kalau pengemudinya tidak waspada, sangat beresiko terjadi kecelakaan," sambungnya.
Dia mencotohkan, jalur sepeda di ruas jalan protokol Ibu Kota saja kurang tertata rapi.
"Tidak usah di tol, di jalan reguler saja dibatasi traffin cone, itu kami komunitas sepeda harus jagain tuh cone-nya," tegas Toto.
"Kalau tidak, motor kan sering menyelonong ke situ (jalur sepeda)," tutupnya.
• Rayakan Ulang Tahun ke-3, Kopi Kenangan Siap Cetak 1 Ribu Barista Baru & Tebar Sederet Diskon
• Positif Covid-19, Sejumlah Pejabat Pemprov DKI Lakukan Isolasi Mandiri
• Baru Raih Predikat dari Kemenkumham, Napi di Riau Justru Peras Perempuan Pakai IPhone Selundupan
Ini Kata Dirlantas Polda Metro Jaya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana ingin para pesepeda dapat masuk ke jalan tol.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan pihaknya menunggu instruksi dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jika nantinya ada keputusan, kata Sambodo, jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya akan membuat strategi pengamanan kepada para pesepeda.
"Kami tentu menunggu keputusan Kementerian PUPR. Kalau nanti misalnya disetujui, tentu kami akan membuat kajian-kajian bagaimana cara pengamanan dan sebagainya," jelas Sambodo, saat diwawancarai awak media, di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2020).
Jika nantinya tak terwujud, lanjutnya, Ditlantas Polda Metro Jaya tetap mengikuti keputusan pemerintah.
'Kalau tidak disetujui ya kami ikuti apa keputusan pemerintah," ucap Sambodo.
Sambodo juga mengatakan belum mengetahui ruas jalan tol mana yang akan dijadikan jalur khusus pesepeda.
"Kami masih belum tahu ruas jalan mana yang akan digunakan," ucap Sambodo.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan berencana membuat jalur sepeda di jalan tol.
Meski begitu, jalur sepeda hanya dikhususkan untuk jenis road bike atau sepeda balap.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan jenis sepeda ini dipilih lantaran dapat digunakan dalam kecepatan tinggi.
"Mereka pada saat bersepeda itu (berkecepatan) tinggi, kemudian mereka bergerombol dan jika ini difasilitasi bersama dengan warga lainnya tentu akan tetap mempengaruhi terhadap aspek keselamatan pengguna sepeda lainnya," ucapnya, Rabu (26/8/2020).