200 Orang di Gedung DPRD Kota Depok Jalani Tes Swab PCR Imbas Temuan Kasus Positif

Penulis: Dwi Putra Kesuma
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua I DPRD Kota Depok, Yetti Wulandari, saat dijumpai wartawan di Gedung DPRD Kota Depok, Cilodong, Selasa (8/9/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG – Hari ini seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) serta yang non ASN, menjalani Swab PCR imbas dari adanya dua ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Wakil Ketua I DPRD Kota Depok, Yetti Wulandari, mengatakan, kurang lebih ada 200 orang yang tes Swab PCR hari ini.

“Jumlah keseluruhan total mungkin kurang lebih hampir 200 ya,” kata Yetti di Gedung DPRD Kota Depok, Cilodong, Selasa (8/9/2020).

Yetti menjelaskan, saat ini seluruh anggota Dewan juga melaksanakan pekerjaan dari rumahnya alias work from home (WFH).

Ini Syarat Rapid Test maupun Swab Test Gratis di Puskesmas Tangsel

“Iya dengan adanya kemarin, pengumuman Gugus Tugas terkait dengan ditemukannya dua kasus terkonfirmasi  Covid-19 di DPRD Kota Depok.  Otomatis seluruh Anggota Dewan Kota Depok dan seluruh ASN di Sekretariat Dewan Kota Depok, melakukan pekerjaan dari rumah,” katanya.

Lanjut Yetti, menanggapi adanya anggota Dewan yang terpapar dan beberapa temuan kasus positif di sejumlah Kantor Pemerintahan Kota Depok, ia berujar bahwa klaster perkantoran memang tengah meningkat di Kota Depok.

“Saya lihat klaster perkantoran sedang meningkat di Kota Depok. Itu juga ditunjang dari klaster keluarga ya memang dari penduduk Kota Depok yang bekerja di luar Depok. Khusus di Jakarta yang akhirnya hal ini masuk juga klaster keluarga dan klaster perkantoran hampir di beberapa Dinas juga terjangkit pandemi virus corona ini,” bebernya.

Terkait perlu tidaknya pemberlakuan WFH di seluruh tempat kerja atau perkantoran, Yetti menilai bahwa untuk yang bersifat pelayanan masyarakat dirasa tidak harus bekerja dari rumah.

Pemprov DKI Jakarta Berencana Ganti Bantuan Sosial Jadi BLT Mulai 2021

“Menurut saya pelayanan masyarakat tidak harus bekerja dari rumah. Karena memang kita sempat pandemi terjadi pemerintah Kota Depok otomatis total melakukan bekerja di rumah. Akhirnya karena sudah berjalan  hampir kurang lebih enam bulan, masyarakat perlu pelayanan yang utama. Jadi dibuat suatu skala untuk nantinya ASN dan non ASN yang bekerja dari rumah dan di kantor untuk membuat jarak,” pungkasnya.

Berita Terkini