TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menjelang bergulirnya kembali Liga 1 terjadi polemik.
Apakah klub bisa merekrut pemain asing baru atau tidak?
Pelatih Persib Bandung bersuara mengenai hal ini.
Pelatih Persib Robert Alberts tak habis pikir dengan kebijakan PSSI yang kembali membuka bursa transfer di Liga 1 2020.
Bahkan pelatih berkebangsaan Belanda ini menyebut, transfer window yang berlangsung selama September - Oktober 2020 merupakan sebuah skandal.
"Ini tentunya menjadi skandal berikutnya. Skandal yang terang-terangan. Ini semuanya tidak logis," ujar Robert dalam wawancara kepada awak media setelah memimpin latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Rabu (23/9/2020).
Kegeraman Robert semakin memuncak karena dia mendapatkan informasi bahwa ada tiga klub yang mencoba mengorganisir bursa transfer kembali dibuka.
Tiga klub ini, kata Robert, adalah tim yang mendatangkan para pemain muda dari Brasil secara tiba-tiba.
"Jadi tidak ada transparansi dan tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi," katanya.
Mantan pelatih Arema FC ini juga menyebut, manager's meeting 18 klub beberapa waktu lalu seharusnya sudah cukup menjadi alasan untuk tidak membuka kembal bursa transfer.
"Ketika melakukan voting pada pertemuan terakhir di Bandung hari Senin lalu, ada 8 klub dari 18 tidak setuju (adanya penambahan pemain asing). Tujuh tim memilih setuju dan 3 tim netral. Di situasi logis dalam voting, ketika suara terbanyak memenangkan voting, maka seharusnya tidak ada transfer window (sebelum restart Liga 1 2020)," katanya.
Robert menambahkan, voting itu seharusnya bisa menjadi alasan yang masuk akal karena lebih banyak klub yang tak setuju bursa transfer Liga 1 kembali dibuka.
"Kalau sekarang keputusannya seperti ini, kenapa harus ada voting? Kenapa tetap mengirim surat ke FIFA bahwa akan ada transfer window di Indonesia. Itu menyisakan banyak pertanyaan soal sepak bola Indonesia," katanya.
"Jika beberapa orang di Indonesia mendadak mengambil keputusan membuka transfer window yang mana mayoritas tidak setuju dengan itu saat voting, saya menyerahkan opini kepada semua orang untuk mempertanyakan apa yang sedang terjadi dalam hal pengambilan keputusan di sepak bola Indonesia," ucapnya.
Direktur Persib Tunggu Respons PSSI