Masuk Musim Hujan, Pemkot Depok Terjunkan Tim Satgas Gorong-Gorong Antisipasi Banjir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi usai mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Memasuki musim hujan, Pemerintah Kota Depok telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi banjir di sejumlah titik di Kota Depok, Jawa Barat.

Satu diantara sejumlah langkah antisipasi tersebut adalah dengan membentuk Tim Satgas, yang akan terjun membersihkan sampah dari dalam gorong-gorong saluran air.

“Kita juga fokus upaya pencegahan terhadap klaster banjir. Banjir kita mencoba mengumpulkan Tim Satgas, yang fokus penanganan tim gorong-gorong,” kata Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (7/10/2020).

Dedi juga menjelaskan, pagi ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Semua titik akan difokuskan, pagi ini saya ke PUPR untuk mengumpulkan Tim Satgas Gorong-Gorong,” kata Dedi.

Terkait mekanisme, Dedi berujar nantinya akan ada 10 orang yang terjun di setiap Kecamatan yang ada di Kota Depok.

“Yang bertugas satu Kecamatan 10 orang, mereka kerja adalah membersihkan gorong-gorong. Setelah itu kita koordinasi karena ada titik sampah dari Bogor,” jelasnya.

Dampak hujan deras dan angin puting beliung di Kecamatan Tapos, Kota Depok. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Untuk diketahui, persoalan banjir juga disebut menjadi satu diantara tiga dinamika yang saat ini dihadapi Kota Depok.

“Khusus untuk Depok kita ada tiga dinamika yang diwaspadai yaitu pertama Covid-19 sendiri, ke-dua musim hujan banjir, saya dengar sudah ada di beberapa tempat, ke-tiga tentu Pilkada,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat dijumpai wartawan di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, pada Selasa (6/10/2020) kemarin.

Berikut 6 Titik Rawan Banjir di Kota Depok

Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok memetakan enam titik rawan banjir yang kerap mengganggu arus lalu lintas saat hujan mengguyur Kota Depok ini.

Pemetaan ini dilakukan, mengingat saat ini musim kemarau sudah menjelang akhirnya, dan bersiap menghadapi musim hujan.

Kasat lantas Polres Metro Depok, Kompol Andi M Indra Waspada, menuturkan, total ada enam titik rawan banjir yang dipetakan oleh pihaknya.

Titik pertama adalah di Jalan Arif Rahman Hakim. Indra mengatakan, kerap terjadi banjir di lokasi ini dengan ketinggian kurang lebih 50 cm saat hujan turun.

“Bilamana curah hujan tinggi akan mengakibatkan genangan air setinggi kurang lebih 50 cm, dan akan mengakibatkan perlambatan percepatan 10 km per jam sampai 5 km per jam, bila hujan berhenti maka genangan air langsung surut,” katanya pada wartawan, Selasa (6/10/2020).

Empat Genset dan Dua Panel Daya Disiapkan untuk Pengungsian Banjir di Jakarta Utara

Dinamika di Kota Depok : Covid-19, Banjir, Hingga Pilkada 2020

Lokasi titik rawan banjir kedua adalah di Jalan Raya Margonda, tepatnya di depan SPBU Simpang Juanda.

“DI lokasi ini genangan setinggi 30 cm lebih. Titik tersebut adalah titik terendah dan drainase tidak berjalan dengan baik, bila curah hujan berhenti maka genangan air langsung surut,” jelasnya.

Lokasi ketiga masih di Jalan Raya Margonda, tepatnya di Toko Mitra 10. Andi mengatakan di lokasi ini genangan air mencapai ketinggian kurang lebih 30 cm.

“Titik ke-4 depan Pura Kelapa Dua, ketinggian air kurang lebih 25 cm. Hal tersebut terjadi karena curah hujan tinggi dan dapat mengganggu arus lalin dari arah PAL menuju jalan layang UI,” tuturnya.

Titik kelima, adalah di Perumahan Taman Duta yang sudah menjadi ‘langganan’ banjir setiap tahunnya .

“Pada titik lokasi tersebut volume air tinggi dikarenakan titik lokasi tersebut rendah dan berada tepat disamping aliran air. Bilamana curah hujan deras dan debit air tidak tertampung pada saluran air. Air akan meluap ke jalan ketinggian air kurang lebih 10 cm. Bilamana hujan reda dan berhenti untuk drainase tidak berfungsi dengan baik dikarenakan sekitar satu hari barulah jalan kering kembali,” kata Andi.

Lokasi terakhir yang menjadi titik keenam berada di Jalan Siliwangi, tepatnya di depan tempat pencucian melati.

“Titik air dikarenakan dimana lokasi tersebut adalah lokasi terendah ketika curah hujan lebat berpotensi terjadi genangan air setinggi kurang lebih 20 cm. Dikarenakan drainase dan gorong-gorong pada titik tersebut tersumbat sampah yang dari arah Margonda,” pungkasnya.

Berita Terkini