Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Jajaran Polres Metro Tangerang Kota melakukan pengetatan pengamanan di objek-objek vital yang berada di Kota Tangerang.
Pengetatan tersebut bentuk antisipasi tindakan anarkis seperti penjarahan dari massa pendemo yang akan dan kembali dari Istana Negara, DKI Jakarta menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan, objek vital yang diperketat pengamanannya seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, dan lainnya.
"Kita mengantisipasi untuk wilayah Kota Tangerang ini, sudah melakukan pengamanan di beberapa titik-titik yang menjadi perhatian kita. Khususnya di sentral perekonomian, objek vital dan kantor pemerintahan," ujar Sugeng di kantornya, Selasa (13/10/2020).
Namun, ia menyebutkan untuk kali ini pihaknya tidak melakukan penyekatan terhadap massa yang bertolak ke DKI Jakarta untuk demo Undang-undang Omnibus Law Ciptaker.
Alias, Polres Metro Tangerang Kota meloloskan ribuan massa yang berangkat ke Jakarta beda dengan sebelumnya.
"Hari ini kita tidak ada upaya penyekatan, kita melakukan pengamanan di titik sentral perekonomian, perkantoran yang kita anggap perlu dilakukan pengamanan," ujar Sugeng.
"Ada BKO, TNI satu kompi, dan satu kompi marinir di wilayah Kota Tangerang kita geser ke wilayah Kabupaten di Tigaraksa," tambah dia lagi.
Sementara, 100 lebih pelajar di Tangerang diamankan Polres Metro Tangerang Kota saat akan bertolak mengikuti demo di Istana Negara, DKI Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Baca juga: Demi Ikut Demo, Pelajar di Bekasi Ini Berdalih Hendak Beli Ikan Cupang di Jatinegara
Baca juga: Sindir Penangkapan 8 Anggota KAMI, Komentar Pedas Fadli Zon: Malu Kita Pada Dunia
Terpantau di Mapolrestro Tangerang Kota ada 86 pelajar yang diamankan dan didata lantaran sejak pagi sudah akan bergerak ke Jakarta demo Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
Kian siang, Mapolres Metro Tangeran Kota pun terus dipenuhi pelajar-pelajar berdatangan yang diamankan dari berbagai Polsek.
Rata-rata mereka masih remaja dan berstatus pelajar dari berbagai daerah di Tangerang Raya.
Hariyanto mengatakan, hingga siang ini sudah terkumpul 86 pelajar yang disekat dari berbagai kawasan perbatasan Kota Tangerang dengan DKI Jakarta.
"Siang ini jam 13.00 WIB terdata 86 pelajar STM dan SMA yang kita amankan, dan mereka berkeinginan untuk ikut ke Jakarta melanjutkan kegiatan aksi yang ada di Jakarta," kata Sugeng.