Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI – Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, hingga Dinas Perhubungan, siaga menyaring massa yang hendak bertolak dari Depok ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, mengatakan, ada personel gabungan yang disiagakan ini berjaga di sejumlah titik perbatasan Kota Depok dengan daerah lainnya.
“Ada tiga titik, yang berbatasan dengan Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan berbatasan Bogor,” kata Azis di Jalan Layang Universitas Indonesia (UI), Cimanggis, Kota Depok, Selasa (20/10/2020).
Lebih rinci, Azis menjelaskan jumlah petugas gabungan yang bersiaga di Kota Depok terdiri 1.200 personel.
“Personel dari Polri ada 600, TNI 500, Dishub 40, dan Satpol PP 60,” kata Azis.
Azis mengatakan, saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Segala bentuk kegiatan yang mengumpulkan orang dengan jumlah berpotensi tinggi penularan.
“Sekali lagi bahwa situasi masih pandemi korona, apapun kegiatannya, rapat, berkumpul, berkerumun menyampaikan aspirasi tetap harus menjaga protokol kesehatan,” ucapnya.
“Ada potensi tidak menjaga protokol kesehatan ketika kerumunan semakin banyak, maka kami di jajaran Kota Depok melaksanakan filter pelaksanaan penyampaian aspirasi yang tentunya harus sesuai dengan protokol kesehatan,” jelasnya.
Baca juga: Polisi Pulangkan Pelajar yang Tiba di Stasiun Juanda Jakarta Pusat
Baca juga: Antisipasi Ambulans Angkut Batu Untuk Massa Perusuh, Polisi Koordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI
Baca juga: Makam Tragedi Bintaro di TPU Kampung Kandang: Sebagian Tak Bernisan, Peziarah Bawa Jajanan Pasar
Selain itu, Azis mengatakan petugas gabungan juga senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.”
“Di luar itu juga harus menjaga Kamtibmas, ketika ada benda berharga, kegiatan yang berpotensi kerusuhan harus kita cegah. Kami bersama stakeholder melaksanakan pengamanan bersama, terpadu. Bersama TNI, Satpol PP, Dishub, dan masyarakat,” pungkasnya.