"Tidak ada lonjakan drastis. Kalau dulu jam lima berangkat, jam siang sudah ramai, warung penuh. Kalau kita bicara normal. New normal, new normal hanya slogan, tapi kenyataannya kan pahit sekali," katanya.
Baca juga: Melepas Rindu, Warga Nikmati Pembukaan Perdana Bioskop di Bekasi
Baca juga: Polisi Amankan Perhiasan Emas Senilai Rp 35 Juta dari Perampok Spesialis Rumah Kosong di Pademangan
Baca juga: Puncak Arus Balik Libur Panjang Diprediksi Pada Awal November 2020
Agung mengungkapkan, bus yang dijajakannya memiliki kapasitas 42 kursi.
Untuk memenuhi operasional bus pulang pergi ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur, setidaknya harus ada 21 penumpang atau separuh kapasitas.
Dengan harga tiket cukup miring dari Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu, penumpang masih saja sepi.
"Operasional bus itu seminimnya, minim banget ya separuh. Separuh saja enggak sampai. Ini sudah tiga per empat kapasitas bus saja sudah bagus. (Libur panjang) tidak berimbas baik. Kita masih belum merasakan," keluhnya.
Tidak ada harapan muluk, yang ada di kepalanya pandemi Covid-19 harus segera selesai.
Dengan dampak ekonomi yang luar biasa, Agung bahkan sampai menyangsikan keberadaan virus ganas itu.
"Mudah-mudahan ini segera berlalu lah Covid-19 yang beneran Covid-19 atau enggak saya enggak tahu dah. Biar cepat berlalu," harapnya.